SOLOPOS.COM - Kincir angin yang dipasang di Pantai Baru, bantul, Minggu (1/12/2013). (Istimewa)

Harianjogja.com, JOGJA–Sebanyak 31 kincir angin dipasang di pinggir pantai Baru Bantul, Minggu (1/12/2013). Desain kincir hasil kreasi masing-masing peserta cukup menarik dan unik serta bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan energi.

Dari yang sekadar berbentuk baling-baling hingga kincir yang menyerupai radar cuaca. Kincir buatan mahasiswa itu sengaja dipasang untuk lomba Kompetisi Kincir Angin Indonesia (KKAI) 2013. Selama emapt hari, mulai Minggu (1/12/2013) hingga Rabu (4/12/2013) kincir-kincir ini diuji kemampuannya dalam menghasilkan listrik dari energi angin yang berhembus memutarkan kincir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu dosen pembimbing dari tim Politeknik Manufaktur Astra Jakarta, Harki Apri Yanto, misalnya menampilkan kincir yang mirip radar deteksi cuaca. Model turbin kincir angin yang didesain tersebut dinamakan multiblade vertikal. Desain turbin angin ini diakuinya sudah pernah dikembangkan peneliti Taiwan. Atas izin peneliti Taiwan tersebut, ia mencoba mengembangkannya di tanah air.

Kincir ini menggunakan banyak baling-baling, sehingga bisa berputar meski dengan kecepatan angin 1,5 meter per detik. Namun begitu, untuk bisa menghasilkan energi listrik membutuhkan kecepatan angin 2,5 meter per detik. “Jika anginnya berkecepatan 4-6 meter per detik bisa menghidupkan satu rumah dengan daya 500-600 watt,” katanya.

Dosen pembimbing dari tim MVAW ini mengatakan dalam pembuatan kincir angin buatan mahasiswa diploma ini menghabiskan biaya Rp12 juta. Setelah beberapa kali dilakukan perbaikan dan dianggap optimal, kincir ini pun diikutsertakan dalam perlombaan. Rencananya, kincir angin ini diaplikasikan untuk kegiatan pertanian, “Kami akan sosialisasikan kincir ini untuk mengangkat air di lahan pertanian,” katanya.

Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Prof. Suratman menyatakan, energi menjadi kebutuhan masyarakat global di masa mendatang. Penguasaan iptek di bidang energi di kalangan kaum muda merupakan salah satu faktor kunci dalam memenangkan kompetisi global. “Percepatan riset iptek yang lebih cepat perlu dilakukan dengan memperkuat pendanaan dan kebijakan terintegrasi antara akademisi, perguruan tinggi dan industri,” katanya.

Adapun Bupati Bantul Sri Surya Widati dalam pidato sambutan yang dibacakan oleh Sekda Bantul Riantono, menegaskan Pemerintah Kabupatan Bantul selalu mendukung perlombaan kompetisi kincir angin yang dilaksanakan selama dua tahun berturut-turut ini. “Ini sudah tahun kedua, kompetisi ini memberi peluang bagi mahasiswa untuk berkreasi dengan karya inovatif,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya