SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu Pekerja sedang membersihkan sendimen di saluran drainase di Alun-alun utara Solo, Kamis (14/11). Sendimen yang menumpuk tersebut mengakibatkan genangan air jika turun hujan

Harianjogja.com, JOGJA- Pada 2014, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Jogja menganggarkan dana sebesar Rp14 miliar yang digunakan untuk perbaikan fasilitas drainase.

Dari jumlah itu, dirinci peningkatan drainase sebesar Rp10,5 miliar dan pemeliharaan drainase sebesar Rp3,5 miliar.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Kami akan membangun saluran air hujan di sepanjang Jalan Nitikan untuk mengurangi genangan yang muncul di Jalan Kusumanegara, serta pembangunan drainase di Pakuncen dan Patangpuluhan,” kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja, Toto Suroto, Selasa (21/1/2014).

Selain itu, lanjut dia, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah juga akan melakukan penutupan saluran irigasi sehingga tidak banyak sampah yang tersangkut di dalamnya.

Saat ini, masih ada 20% saluran irigasi yang terbuka sehingga berpotensi digunakan sebagai tempat membuang sampah.

Sebelumnya, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Jogja mendeteksi 15 titik genangan yang muncul setiap kali hujan deras turun di wilayah tersebut.

“Penyebab munculnya genangan di belasan lokasi tersebut di antaranya tidak ada saluran air di sepanjang jalan atau masalah klasik yaitu sampah yang menyumbat drainase,” kata Toto Suroto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya