SOLOPOS.COM - Kim Jong Un (Dok/JIBI/Solopos/Reuters)

Pemimpin diktator tersebut mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin yang akan diadakan di Pyeongchang, Korsel.

Solopos.com, PYONGYANG – Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa dia memiliki tombol nuklir di mejanya yang siap digunakan kapan saja jika Korut merasa terancam. Berbeda sikap dengan AS, Kim Jong Un mengatakan bahwa dia terbuka untuk berdialog dengan sang negara tetangga, Korea Selatan (Korsel).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah setahun penuh dengan ketegangan mengenai program senjata nuklir Korut, Kim Jong Un menyampaikan sebuah pidato perayaan pergantian tahun di televisi untuk menyerukan tekanan militer yang lebih rendah di Semenanjung Korea dan memperbaiki hubungan dengan Korsel.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ketika menyangkut hubungan Utara-Selatan, kita harus menurunkan ketegangan militer di Semenanjung Korea untuk menciptakan lingkungan yang damai. Baik Utara maupun Selatan harus melakukan sebuah upaya [menjaga perdamaian],” ujar Jong Un, dinukil dari Reuters, Senin (1/1/2018).

Pemimpin diktator tersebut mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin yang akan diadakan di Pyeongchang, Korsel, yang akan diselenggarakan pada Februari.

“Keikutsertaan Korut di Olimpiade Musim Dingin akan menjadi kesempatan bagus untuk menunjukkan kesatuan masyarakat dan kami berharap Olimpiade tersebut akan sukses. Pejabat dari dua Korea mungkin segera bertemu untuk membahas kemungkinan tersebut,” tambah Jong Un.

Dalam pidato tahun baru tersebut, pemimpin diktator tersebut juga mengumumkan bahwa Korut akan fokus pada pembangkit tenaga nuklir dan rudal balistik untuk penempatan operasional pada 2018. Kim Jong-un pun menegaskan bahwa AS tidak mungkin memulai perang melawan Korut.

“Seluruh Amerika Serikat berada dalam jangkauan senjata nuklir kita dan sebuah tombol nuklir selalu ada di meja saya. Ini kenyataan, bukan ancaman,” tegas anak pemimpin terdahulu Korut tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Korut menguji rudal balistik antarbenua dan melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat pada September 2017. Hal tersebut dianggap bertentangan dengan sanksi internasional serta menimbulkan kekhawatiran akan adanya konflik baru di Semenanjung Korea.

Tak berhenti di situ, menjelang akhir November 2017 Pyongyang juga menguji rudal balistik antarbenua yang paling kuat (ICBM), yang diklaim mampu mengantarkan hulu ledak ke mana saja di daratan AS. Kim Jong Un pun menyatakan bahwa pasukan nuklirnya kini lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya