SOLOPOS.COM - Rekaman pembunuhan Kim Jong Nam. (Istimewa/Youtube/News.com.au)

Kim Jong-nam mati akibat gas saraf VX yang beracun. Siti Aisyah beralasan dia mengira itu hanya baby oil.

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Tersangka pembunuhan Kim Jong-nam asal Indonesia, Siti Aisyah, mengaku tidak bersalah dalam kasus kematian kakak tiri pemimpin Korea Utara itu. Aisyah beralasan dia mengira zat yang disemprotkan ke muka Jong-nam adalah baby oil. Padahal, hasil autopsi menunjukkan Jong-nam terbunuh karena gas saraf VX.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia juga tetap mengaku ditipu karena berakting dalam reality show dengan bayaran 400 ringgit (SGD126). “Dia tidak tahu bahwa itu racun,” kata Deputi KBRI Indonesia untuk Malaysia, Andreano Erwin, Sabtu (25/2/2017) lalu, seusia menemui Aisyah di Kantor Polisi Cyberjaya, Kualalumpur, selama 30 menit, seperti dikutip Solopos.com dari The Straits Times.

Menurut Andreano, Aisyah mengatakan bahwa dia mendapat bayaran atas aksinya untuk aksi usil itu. “Dia hanya mengatakan secara umum bahwa seseorang menyuruhnya melakukan itu dan dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” katanya yang dikutip New Straits Times (NST).

Saat itu, Aisyah menyebutkan beberapa nama, namun Andreano tidak mengenal mereka. “Nama-namanya sangat umum, James, Jang, cuma itu.” Aisyah hanya menjelaskan orang-orang itu kemungkinan orang Jepang atau Korea.

Sementara itu, laporan otopsi pembunuhan Kim Jong-nam telah rampung. Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri S. Subramaniam, segera menyerahkan laporan otopsi itu kepada polisi. Subramaniam mengungkapkan Jong-nam meninggal dunia karena gas saraf VX dalam dosis besar dipupurkan ke wajahnya oleh dua perempuan tersangka pembunuhan dan kurang dari satu saja setelah itu dia meninggal dunia.

“Jumlah VX [dalam tubuh Jong-nam] begitu tinggi sampai-sampai merusak jantung dan paru-parunya. Tingkat penyerapannya sangat cepat. Ini membuat dia terbunuh sekitar 15-20 menit setelah kontak dengan zat kimia mematikan ini,” kata dia kepada wartawan di Institut Manajemen Kesehatan, Bangsar.

Subramaniam mengungkapkan jika kerabat korban tidak bisa datang, kementerian akan menggunakan metode lain untuk memastikan identitas korban. “Kami bisa menggunakan pemrofilan gigi, selain membandingan dia dengan foto-foto dia di mana kami bisa mengidentifikasinya lewat penanda identifikasi seperti tahi lalat,” kata Subramaniam.

Racun VX yang diklasifikasikan oleh PBB sebagai senjata pemusnah massal. Selain Siti Aisyah, polisi Malaysia telah menahan perempuan berpaspor Vietnam bernama Doan Thi Huong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya