SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Di Bulan Ramadan seringkali kita mendapatkan tawaran ikut bukber, ketahui kiat mengatur anggarannya agar isi kantong tetap aman. Simak ulasannya di tips keuangan kali ini.

Menghadiri undangan bukber memang menyenangkan, namun, jika tidak waspada, pengeluaran bisa membengkak apalagi ketika harus menghadiri beberapa acara selama Bulan Puasa. Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence,  Samuji, menilai seseorang perlu menyiapkan dana khusus bukber, sebaiknya beberapa waktu sebelum bulan puasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kiat pertama mengatur anggaran untuk bukber adalah menentukan acara yang hendak kamu ikuti. “Sebaiknya sejak awal tetapkan berapa kali Anda akan mengikuti acara buka bersama, misalnya seminggu sekali saja,” kata Samuji dikutip dari Antara pada Selasa (28/3/2023).

Dana untuk bukber bisa disiapkan sejak satu-dua bulan sebelum Bulan Ramadan. Menurut Samuji, menyiapkan anggaran khusus bukber membantu pengeluaran tetap terjaga sekaligus menekan biaya tidak terduga selama bulan puasa.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain mengetahui kiat mengatur anggaran bukber, pengeluaran lain yang perlu dicermati selama Bulan Ramadan antara lain adalah zakat fitrah, berbagi takjil, baju Lebaran, bingkisan Lebaran dan biaya mudik. Pengeluaran seperti itu membuat struktur anggaran selama Ramadhan berbeda dengan bulan-bulan lainnya.

Samuji menyarankan seseorang untuk memisahkan kebutuhan Bulan Ramadan dari anggaran rutin serta memerinci apa saja kebutuhan itu, mana yang wajib, mana yang bisa ditunda serta apa ada kemungkinan biaya itu dibagi dengan anggota keluarga lain atau teman.

Contohnya, untuk biaya konsumsi selama Ramadhan, seseorang bisa membuat daftar kebutuhan untuk sebulan. Sementara untuk berbagi takjil atau bingkisan Lebaran, bisa dipertimbangkan untuk berbagi biaya dengan keluarga atau teman.

Untuk baju Lebaran, pertimbangkan untuk memadupadankan baju-baju lama atau jika ingin membeli, pertimbangkan berdasarkan kenyamanan dan kemampuan finansial, bukan semata karena merek baju tersebut.

Dana untuk mudik Lebaran bisa dipersiapkan sejak beberapa bulan sebelumnya dan Samuji menyarankan jangan memutuskan mudik atau libur secara mendadak supaya biaya mudik tidak mengganggu pos anggaran lainnya.

Dana mudik bisa diambil dari anggaran liburan atau sedikit mengurangi alokasi dana untuk investasi pada satu bulan sebelum mudik.  “Hindari mudik dengan berutang kartu kredit karena akan membuat masalah baru pada bulan-bulan berikutnya karena harus melunasi utang beserta bunganya atau kebutuhan lain menjadi tertunda pemenuhannya,” kata Samuji.

Setelah menyiapkan anggaran untuk bukber dan mudik, Samuji juga mengingatkan untuk tetap menyiapkan dana darurat selama Bulan Ramadan. Besaran dana darurat ditentukan dari berapa banyak tanggungan.

Saat masih lajang, besaran dana darurat yang dianjurkan adalah tiga kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Sementara jika sudah menikah dan belum punya anak, dana darurat minimal lima kali dari rata-rata pengeluaran bulanan.

Jumlah dana darurat akan bertambah jika sudah menikah dan memiliki anak.  Dana darurat bisa disiapkan dengan cara mencicil, misalnya 2-3 persen dari pendapatan. Tunjangan Hari Raya (THR) pun bisa disisihkan untuk memenuhi dana darurat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya