SOLOPOS.COM - Seorang PGOT jenis manusia gerobak yang terkena razia Satpol PP Kota Semarang, Kamis (7/4/2022). (Solopos.com-Humas Satpol PP Kota Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Keberadaan pengemis, gelandang, dan orang terlantar atau PGOT di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), kian marak pada bulan puasa atau Ramadan kali ini. Bahkan, Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kota Semarang telah mengamankan 48 PGOT dalam razia yang digelar selama dua hari terakhir ini, Rabu-Kamis (6-7/4/2022).

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengatakan 48 PGOT yang diamankan itu berasal dari berbagai daerah, tak hanya dari Kota Semarang. Mereka ditangkap saat berkeliaran di sejumlah wilayah seperti Jalan Madukoro, Indraprasta, Imam Bonjol, Pemuda, Pattimura, dan Arteri Soekarno Hatta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa di antaranya melakukan perlawanan saat hendak diamankan petugas Satpol PP Kota Semarang. Meski demikian, mereka akhirnya pasrah karena jumlah petugas yang lebih banyak. Para gelandangan yang diamankan itu memiliki modus beraneka macam, mulai dari manusia karung, manusia gerobak, dan lain-lain.

Baca juga: Marak saat Bulan Puasa, Satpol PP Semarang Jaring 16 Manusia Karung

“Penertiban terhadap PGOT ini juga bagian dari menegakkan Perda Kota Semarang No.5 Tahun 2014. Apalagi ini masih momen bulan Ramadan. Kami ingin ciptakan suasana bersih dan nyaman, karena sejak dulu kalau pas bulan puasa PGOT menjamur,” jelas Fajar, dalam keterangan tertulis kepada Solopos.com, Kamis petang.

Fajar mengaku dirinya kerap mendapat aduan dari warga Kota Semarang terkait keberadaan PGOT yang kian hari kian banyak. Warga Kota Semarang merasa tidak nyaman dengan keberadaan PGOT, hingga jawatannya pun turun tangan melakukan razia.

Ia pun mengimbau kepada para PGOT itu untuk tidak lagi berkeliaran di Kota Semarang. Pihaknya pun akan langsung menyerahkan PGOT yang tertangkap itu untuk ditangani Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang.

“Kemarin [Rabu], PGOT yang kita tangkap jumlahnya mencapai 16 orang. Hari ini [Kamis] ada 32 orang yang kita amankan. Sebenarnya bisa lebih, tapi tadi kendaraan kami tidak cukup menampung mereka,” jelasnya.

Baca juga: Kakak Adik Yatim Piatu Terjaring Razia PGOT di Sragen, Begini Nasibnya

Fajar mengatakan dari 32 PGOT yang terjaring razia Satpol PP Kota Semarang pada Kamis sore, mayoritas ber-KTP Semarang, yakni 28 orang. Sementara sisanya berasal dari Yogyakarta satu orang, dua orang dari Purwodadi, Grobogan, dan satu orang beralamat Tegal.

“Hari ini kami hanya lakukan pembinaan kepada PGOT yang terjaring. Nanti kami suruh buat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi. Kalau tertangkap lagi, kami langsung kirim ke panti sosial,” tegas Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya