SOLOPOS.COM - Sejumlah dukun Peru melakukan ritual untuk mencegah akhir dunia dan menenangkan masyarakat dari kepanikan terkait ramalan bahwa dunia kiamat pada 21 Desember 2012, terkait tafsiran akhir siklus kalender kuno Suku Maya. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Sejumlah dukun Peru melakukan ritual untuk mencegah akhir dunia dan menenangkan masyarakat dari kepanikan terkait ramalan bahwa dunia kiamat pada 21 Desember 2012, terkait tafsiran akhir siklus kalender kuno Suku Maya. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

CAPE CANAVERAL – Bagi lembaga yang berkutat di bidang sains seperti Badan Antariksa AS, NASA, heboh kiamat tanggal 21 Desember 2012 jelas tidak masuk akal. Oleh karena itu mereka pun merilis video yang diunggah di YouTube untuk menjelaskan kenapa kiamat tidak terjadi hari Jumat ini seperti yang ditafsirkan sejumlah orang berdasarkan siklus kalender kuno Suku Maya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Video itu berjudul Why the World Didn’t End Yesterday atau Kenapa Dunia Tidak Berakhir Kemarin. Menurut para ilmuwan, isu yang berkembang pesat di internet dan aneka jejaring sosial dunia maya terkait kiamat itu dipicu oleh kesalahpahaman atas sistem kalender Suku Maya, yang jika dicocokkan dengan penanggalan Masehi akan berakhir pada 21 Desember 2012. “Itu hanya akhir siklus kalender dan dimulainya siklus baru. Seperti pada 31 Desember penanggalan kita berakhir, dan kalender baru untuk tahun selanjutnya bermula pada 1 Januari,” tegas Don Yeomans, pimpinan program Near-Earth Object di Jet Propulsion Laboratory, salah satu lembaga bagian dari NASA yang berpusat di Pasadena, California.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut salah satu cerita populer yang beredar di Internet, ada planet “liar” yang dinamai Nibiru, yang mendekati dan akan menabrak Bumi. “Kalau memang betul begitu, kita akan melihatnya sejak lama. Kalau pun [planet itu] tidak kelihatan, kita pasti juga akan melihat dampaknya pada planet-planet lain yang berdekatan. Ribuan astronom yang memelototi langit tiap malam juga belum melihat petunjuk seperti itu,” tukas Yeoman pula.

Memang, meski penjelasan-penjelasan ilmiah yang dirilis juga tak kalah banyaknya dari aneka prediksi soal kiamat yang bertebaran, ribuan orang yang fanatik soal kiamat atau yang memimpikan lahirnya sebuah dunia atau zaman baru sudah membanjir ke banyak situs purba yang mereka yakini terkait erat dengan fenomena itu, seperti situs-situs bangunan percandian purba Suku Maya di Amerika Tengah.

Jadi, apakah NASA juga menyembunyikan fakta soal kiamat yang sesungguhnya bakal terjadi? Yeoman kembali menyangkal. “Coba pikir, apa bisa ribuan astronom menjaga dan menutup rapat rahasia yang sama selama bertahun-tahun,” ujarnya.

Sebelum ini, Nibiru atau yang juga sering disebut Planet X, pernah diramalkan menabrak Bumi pada Mei 2003, namun saat hal itu tak terjadi, sejumlah pihak yang meyakini soal kiamat itu lantas “merevisi” ramalan dengan mengaitkannya dengan siklus penanggalan Suku Maya yang berakhir pada 21 Desember 2012.

Sejumlah peristiwa alam lain yang juga disebut sebagai penyebab kiamat sejauh ini juga tidak terbukti. Peristiwa itu di antaranya berjajarnya planet-planet dalam satu garis lurus yang disebut bakal menyebabkan gelombang pasang raksasa atau kegelapan total di Bumi, berbaliknya rotasi Bumi, tabrakan dengan asteroid raksasa atau badai matahari berskala raksasa.

“Sejak sejarah mulai dicatat, bisa dibilang ada ratusan ribu ramalan soal kiamat,” kata Yeoman. “Nyatanya kita masih di sini,” imbuhnya.

Video dari Badan Antariksa AS, NASA, yang menjelaskan soal kesalahpahaman penafsiran kiamat terkait kalender Suku Maya:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya