SOLOPOS.COM - Ilustrasi (worldmysteries.com)

Ilustrasi (worldmysteries.com)

JAKARTA–Isu kiamat 21-12-2012 seperti yang diramalkan Suku Maya, direaksi berbagai pihak. Hari Jumat (21/12/2012) besok, apakah benar-benar menjadi akhir dunia seperti yang diramalkan. Pada hari itu oleh berbagai pihak juga diperkirakan ada badai matahari.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bambang S Tejasukmana, mengatakan hingga saat ini aktivitas matahari masih normal dan belum ada ledakan yang besar.

“Hingga saat ini belum ada ledakan besar yang terjadi,” ujar Bambang seusai membuka lokakarya Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional di Jakarta, Kamis (20/12).

Pernyataan Kepala Lapan tersebut berdasarkan hasil pemantauan “Sandberz Fotograph” di Tanjung Sari dan satelit. Jika terjadi letupan, lanjut dia, maka sinyal radio akan mengirimkan peringatan dalam waktu delapan menit.

Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu kiamat 21 Desember. Bambang menjelaskan matahari mempunyai masa tenang dan masa aktif. Masa aktif terjadi berulang setiap 11 tahun dan pengulangannya pada 2012.

“Namun hingga Desember, matahari tenang-tenang saja.” Pada saat masa aktif tersebut, terjadi reaksi fisika. Nah, yang menjadi perhatian adanya lidah api atau badai, ucapnya.

Badai tersebut mengeluarkan letupan material yang cukup besar. Meskipun demikian, badai matahari tidak berdampak di Indonesia.

“Dampaknya hanya terjadi di daerah kutub, mengakibatkan trafo mati karena gangguan elektromagnetik,” jelas dia. Bambang juga mengharapkan masyarakat untuk tidak terlalu terpengaruh dengan isu kiamat 21 Desember tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya