SOLOPOS.COM - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi bencana banjir di Kabupaten Magetan, Kamis (18/3/2021). (Istimewa/Pemprov Jatim)

Solopos.com, MAGETAN -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Kabupaten Magetan untuk meninjau lokasi putusnya jembatan Bogem di Kecamatan Sukomoro dan jembatan Ngunut di Kecamatan Kawedanan, Kamis (18/3/2021). Gubernur memperkirakan butuh waktu empat bulan untuk memperbaiki jembatan secara permanen.

Dia menuturkan putusnya jembatan Ngunut yang menjadi akses penghubung antara Kabupaten Magetan-Ponorogo sangat berdampak pada mobilitas keseharian warga. Untuk di lokasi ini, dia meminta supaya perbaikan plengsengan sungai segera dilakukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tadi kita sudah kroscek ketersediaan bronjong milik Pemkab Magetan. Ditambah lagi bronjong bantuan dari Pemprov Jatim juga. Ketersediaannya cukup, sehingga bisa dimulai sesegera mungkin,” kata Gubernur Khofifah dalam keterangan pers.

Baca juga: Ambyar, Tiga Jembatan di Magetan Rusak Diterjang Banjir

Khofifah memperkirakan estimasi untuk perbaikan jembatan secara permanen akan memakan waktu hingga empat bulan. Hal itu mulai dari pemberian bronjong, pembentukan plengsengan, hingga pembenahan jembatan permanen yang terdampak.

“Kalau pemasangan bronjong bisa satu hingga dua hari ini dimulai. Kalau untuk jembatan permanen, tadi berdiskusi dengan Pak Bupati, estimasinya kurang lebih empat bulan bisa selesai,” jelas Khofifah.

Melihat kondisi di sekitar jembatan, dia menyampaikan percepatan normalisasi sungai perlu dilakukan. Namun, bukan hanya sekedar normalisasi saja. Tetapi pembenahan lingkungan sekitar sungai juga harus segera dilakukan. Mulai dari bronjong dan plengsengan permanen di area kritis perlu diprioritaskan.

Baca jugaAkses Sulit, Pembersihan Material Longsor di Madiun Dilakukan Secara Manual

Peringatan BMKG

“BMKG sudah mewanti-wanti tentang intensitas hujan yang tinggi. Jadi bencana banjir yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Jatim. Akan kita detailkan kembali upaya pengendaliannya bersama tim BBWS Brantas dan Bengawan Solo. Kita cari solusi secara integratif dan komprehensif. Upaya yang bisa dilakukan antara lain normalisasi sungai secara lebih masif. Mendirikan tanggul, plengsengan, menata hulu-hilir. Memonitor gerakan sampah, revegetasi, dan sebagainya,” terang gubernur.

Khofifah menuturkan banjir ini juga merusak sebanyak 15 rumah di Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan. Saat ini masih ada 13 keluarga yang masih mengungsi di bagian sisi barat sungai dan 12 orang mengungsi di bagian sisi timur sungai.

Dalam kunjungannya itu, Khofifah menyerahkan bantuan berupa 1.000 lembar glangsing, 40 lembar jumbo bag, dan 40 lembar bronjing. kemudian 20 lembar terpal, 50 paket sandang wanita, 10 matras, dan 20 paket family kids. Lalu 120 paket makanan siap saji, 60 paket lauk pauk, 102 paket tembahan gizi, dan 50 paket kebersihan. Serta 50 kardus tambahan gizim 20 kardus mi instan, 300 kg beras, dan 1.000 masker kain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya