Solo (Solopos.com)–Hasil survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Kota Solo 2011 oleh tim survey menunjukkan angka Rp 864.000. Angka tersebut naik sekitar Rp 29.000 dibanding KHL tahun 2010 lalu.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Wakil Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN), Marsis menegaskan kenaikan KHL Kota Solo tersebut dinilai tak terlalu signifikan dibanding KHL tahun 2010 lalu. Sehingga, pihaknya menyatakan bahwa UMK Solo 2011 harus 100% sesuai KHL.
“UMK 100% sesuai KHL adalah harga mati. Sudah tak ada tawar menawar lagi,” tegasnya kepada Espos, Kamis (8/9/2011).
Mengaca pada tahun-tahun sebelumnya, tegas Anggota Dewan Pengupahan Solo ini, KHL Solo kerapkali hanya sekadar survey tanpa berdampak signifikan pada penetapan upah minimum kota (UMK).
Tahun 2010 lalu, KHL Solo yang sebesar Rp 835.000 ternyata hanya mampu menghasilkan UMK senilai Rp 826.252. Padahal, lanjutnya, KHL adalah potret sesungguhnya kebutuhan hidup warga tanpa unsur manipulasi.
“Jadi, dalam hal ini sikap SPN sama seperti tahun sebelumnya, yakni UMK harus 100% sesuai KHL,” paparnya.
SPN Solo, imbuhnya, bahkan siap keluar dan tak menandatangani hasil penetapan Dewan Pengupahan jika mengabaikan survey KHL.
“Ini sudah menjadi komitmen SPN, kalau penetapan UMK jauh di bawah KHL, kami akan walkout,” tegasnya.
Hal serupa juga dilontarkan Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Solo, Purwanto. Dia menegaskan, sikap SPSI juga menuntut UMK 100% sesuai KHL.
“KHL adalah cermin langsung kebutuhan masyarakat. Jadi UMK harus disesuaikan dengan KHL,” paparnya.
(asa)