SOLOPOS.COM - Polisi mengamankan petinggi organisasi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja (ketiga kiri), di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/6/2022). (Solopos.com-(ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, SEMARANG — Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (IESS), Khairul Fahmi, menilai organisasi Khilafatul Muslimin bukanlah organisasi teroris. Meski demikian, organisasi yang cenderung mengusung ideologi khilafah itu sangat berpotensi berafiliasi dengan jaringan atau organisasi teroris.

Organisasi Khilafatul Muslimin dalam sepekan terakhir menjadi sorotan. Hal ini menyusul aktivitasnya di sejumlah daerah, termasuk di Jawa Tengah (Jateng), yang menggelar konvoi sambil membagikan selebaran bertuliskan ‘Kebangkitan Khilafah’. Aksi mereka ini pun seolah-olah menjadi sarana mengajak masyarakat atau mengampanyaken sistem khilafah. Ideologi yang diusung Khilafatul Muslimin ini sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan dan dilarang pemerintah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini kan organisasi sudah lama beraktivitas, mereka [Khilafatul Muslimin] ini, beraktivitas secara terbuka. Artinya, jelas berkumpul, berkelompok memperjuangkan ideologi mereka. Aktivitas mereka cenderung seperti HTI,” kata Khairul Fahmi kepada Solopos.com, Kamis (9/6/2022).

Menurut Khairul, rekam jejak Khilafatul Muslimin sudah sangat jelas. Organisasi ini lebih banyak melakukan propaganda dibanding aksi teror atau terorisme. Meskipun, pimpinan organisasi ini, yakni Abdul Qodir Hasan Braja, merupakan eks narapidana kasus terorisme.

“Itu yang selama ini dilakukan [propaganda mengampanyekan ideologi khilafah]. Jadi kaitan atau potensi gangguan keamanan [teror] belum mengarah ke situ,” jelas Khairul.

Baca juga: Polisi Geledah Sekretariat Khilafatul Muslimin di Klaten, Hasilnya?

Disinggung apakah Khilafatul Muslimin berpotensi untuk berafiliasi dengan kelompok teroris seperti Islamic State in Irag and Syiria atau ISIS, Khairul pun tak menampik hal itu. Kendati demikian, tindakan organisasi itu belum ada yang mengarah ke terorisme, melainkan lebih mendorong ke sistem pemerintahan khilafah.

“Karena ini [khilafah] jelas nyatanya. Mereka malah melakukan kegiatan yang sifatnya terbuka, seperti konvoi sebar pamflet, menunjukkan aktivitas terbuka. Sementara kelompok teroris cenderung tertutup, senyap, tidak menunjukkan jati diri,” jelasnya.

Khairul pun meminta aparat hukum bertindak tegas terhadap organisasi Khilafatul Muslimin sebelum berkembang menjadi besar. “Kalau memang melawan hukum, segera beresin [ditindak]. Ini kan juga suatu yang mudah dideteksi, mereka ngumpul dulu sebelum konvoi. Artinya, polisi bisa melakukan tindakan pencegahan, jangan berlarut-larut, nanti masyarakat bisa resah dan jadi ancaman ke depan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya