SOLOPOS.COM - Ratusan PNS memakai pakaian adat Jawa berbaris mengikuti upacara Hari Jadi Sragen di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Jumat (27/5/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sragen, Jawa Tengah melaksanakan upacara Hari Jadi ke-276 Kabupaten Sragen di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Jumat (27/5/2022).

Ratusan PNS di lingkungan Pemkab Sragen itu mengenakan pakaian beskap dan kebaya saat upacara hari jadi. Upacara dimulai dengan pembacaan sejarah singkat Kabupaten Sragen yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pembacaan sejarah singkat sebanyak lima lembar itu Suwardi menyebut K. R. T. Kartowiryo menjadi Bupati Panumping pertama di Bumi Sukowati. K. R. T. Kartowiryo menyerahkan pusaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang hilang saat geger Pecinan di Kartasura.

Setelah K. R. T. Kartowiryo meninggal, posisi Bupati Panumping digantikan anaknya yang kelima bernama R. M. Sulomo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Mulai 5 Juni 1847, tugas Bupati Panumping ditambah dalam bidang kepolisian sehingga disebut Bupati Gunung Polisi. R. M. Sulomo mendapat nama tambahan menjadi K. R. T. Sastradipura,” ujar Suwardi.

Baca Juga : Hanya 469 Goweser Tour de Sragen Sejauh 100 Km Berhasil Finis, Sisanya?

Setelah pembacaan sejarah singkat itu upacara dimulai. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bertindak sebagai pembina upacara. Semua prosesi upacara dilaksanakan dengan menggunakan Bahasa Jawa.

Upacara dipimpin Asisten II Sekretariat Daerah (Setda), Simon Nugroho. Dalam upacara itu ada pasukan khusus yang membawa pataka Pemkab Sragen.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dalam kesempatan itu mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk bergotong-royong menghadapi berbagai permasalahan yang ada di Sragen.

Mulai dari permasalahan pandemi Covid-19, virus baru hepatitis akut, dan virus yang menyerang ternak sapi, kerbau, dan kambing yang disebut penyakit mulut dan kaki (PMK). Virus hepatitis akut yang menyerang anak-anak, ujar dia, supaya menjadi perhatian.

Baca Juga : Ini 12 Band Lokal yang Akan Tampil saat Konser Hari Jadi di Sragen

“Anak-anak harus membawa makanan yang bersih dan sehat. Anak tidak boleh jajan di sekolah tetapi membawa bekal sendiri dari rumah. Meskipun di Sragen belum ada kasus hepatitis akut, penyakit itu tetap harus diwaspadai. Kewaspadaan juga untuk penyakit ternak, yakni PMK. Semua itu sebenarnya dilakukan dengan menjaga lingkungan yang bersih,” ujarnya.

Upacara berakhir dengan ditandai pasukan khusus pembawa bendera pataka Kabupaten Sragen meninggalkan lokasi upacara. Pemimpin upacara diminta membubarkan upacara dan dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi pemenang lomba-lomba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya