SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia pelajar

Solopos.com, JOGJA — Sebagai langka antisipasi munculnya aksi klitih di kalangan pelajar SMA/SMK, Satpol PP Pemprov DIY menerjunkan tim ke sekolah-sekolah. Slain mengawasi pelaksanaan pembelajar tatap muka (PTM), tim yang berisi 20 personel ini juga akan memastikan siswa tidak membawa senjata tajam.

Pengawasan ini dilakukan mulai Selasa (16/11/2021) di Kota Jogja. “Karena tujuannya tidak hanya penerapan prokes, tapi juga mencegah terjadinya klitih. Jadi anggota kami periksa tas dan sepeda motor mereka (siswa) untuk memastikan tidak ada senjata tajam dan benda-benda berbahaya,” kata Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Noviar mengatakan karena dilakukan acak, maka tidak ada jadwal resmi dari tim mendatangi sekolah-sekolah. Meski demikian, Noviar menargetkan setiap hari ada 3 sampai 4 sekolah yang akan didatangi tim Satpol PP DIY untuk memastikan prokes diterapkan ketat dan mencegah adanya klitih.

Baca Juga: Nani Terdakwa Kasus Satai Beracun di Bantul Dituntut 18 Tahun Penjara

“Pemantauan ini mulai kami lakukan hari ini. Kepada siswa dan orang tua kami imbau agar jujur. Jika ada yang positif [Covid-19] akan diminta untuk istirahat dan menjalani isolasi mandiri. Ke sekolah dan masyarakat kami juga minta prokes benar-benar diterapkan,” ucapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya, mengakuimeminta bantuan Satpol PP DIY untuk melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah. Tidak hanya dalam hal penerapan prokes, personel Satpol PP DIY juga akan melakukan upaya preventif mencegah adanya klitih dan tawuran pelajar. Salah satunya adalah dengan menggelar razia barang-barang yang dibawa oleh para pelajar.

“Kami sudah minta ke Satpol PP dan mereka menyanggupi,” jelasnya.

Baca Juga: Waduh! Mahasiswa S2 Kampus UGM Dituduh Lakukan Kekerasan Seksual

Didik juga telah meminta kepada sekolah memberikan banyak aktivitas positif untuk mengurangi aktivitas yang negatif, seperti ekstra kurikuler. Di samping itu, Disdikpora juga telah meminta kepada OSIS di wilayahnya untuk ikut mendukung menekan keberadaan geng pelajar.

“Tapi kan kalau kejadiannya di luar jam dan lingkungan sekolah kan agak sulit. Tidak mungkin teman-teman OSIS ini bisa mengawasi terus teman-temannya,” tandas Didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya