SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok Solopos)

Karanganyar (Solopos.com)–Sejumlah warga Dusun Guyon, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar waswas saat musim hujan. Pasalnya setiap kali turun hujan, mereka khawatir akan terjadi longsor maupun tanah ambles.

ilustrasi. (dok Solopos)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga Guyon, Kardi Kartodikromo, 74, mengatakan setiap kali turun hujan, ia dan keluarganya mengungsi ke rumah kerabat yang lokasinya lebih tinggi dan sekiranya tidak terkena longsor.

“Khawatir dan terlalu berbahaya karena tanahnya tidak stabil,” ujar Kardi saat ditemui wartawan di rumahnya, Kamis (24/11/2011).

Beberapa kali, kata dia, di daerah  Tawangmangu turun hujan. Namun untung intensitas hujannya tidak terlalu lebat sehingga ia tidak perlu mengungsi. Tapi cukup menghindar dari pinggir lahan yang berpotensi kena longsor.

Di daerah tersebut, terdapat kawasan longsor yang bentuknya menyerupai tapal kuda. Setiap tahun di wilayah tapal kuda itu mengalami retakan. Setelah hujan, dipastikan retakannya kian bertambah.

Beberapa tahun yang lalu rumahnya sudah ambruk dan tidak bisa diselamatkan karena bencana tanah ambles. Sedangkan beberapa bulan yang lalu tanah di pinggir rumahnya juga sudah retak dan mengikis halaman rumahnya. Selain itu sejumlah infrastruktur publik seperti jalan desa, juga terancam terputus. Bahkan kondisinya kini juga makin parah.

Kadus Guyon, Sumanto, mengatakan sudah berkali-kali warga setempat memperbaiki jalan tersebut. Namun tidak berlangsung lama, terutama setelah hujan lebat, kondisi jalan tersebut rusak kembali.

Bahkan jalan tersebut juga terancam terputus bila tidak ada perbaikan yang signifikan. Karena penyebabnya adalah faktor alam, maka warga desa pun tidak bisa berbuat banyak.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, ada sebanyak 147 kepala keluarga (KK) di Dusun Guyon yang rumahnya berpotensi kena longsor. Rinciannya, sebanyak 130 KK bermukim di bagian atas dan bawah kawasan tapal kuda, sedangkan 44 KK sisanya bertempat tinggal di bawah kawasan yang berpotensi longsor itu.

Hingga kini, kawasan tersebut masih dalam pemantauan. Selain tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, tim dari BPBD Jateng juga sudah mengecek ke lokasi tersebut.

(fas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya