SOLOPOS.COM - Pasien Covid-19 asal Kadipaten RT 003/RW 002, Jendi, Selogiri, Wonogiri yang telah sembuh, Slamet Hadi Santoso (kanan), 70, tiba di rumahnya, Jumat (1/5/2020), setelah dua pekan menjalani perawatan dan karantina di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI - Warga Kabupaten Wonogiri Slamet Hadi Santoso, 70, dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan diperbolehkan pulang dari RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Jumat (1/5/2020). Dia pun mendapat sambutan meriah dari pejabat dan warga.

Dengan mengenakan masker, mendapat sambutan hangat di lobi rumah sakit. Lelaki yang bekerja sebagai pemulung itu disambut dengan tepuk tangan bak pejabat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak tanggung-tanggung, yang menyambutnya meliputi Plt. Direktur RSUD, Setyarini; Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Adhi Dharma; Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bambang Haryanto; Camat Selogiri, Sigit Purwanto; dan Ketua Komisi I DPRD Wonogiri, Bambang Sadriyanto. Kapolsek Wonogiri Kota dan perwakilan Koramil Wonogiri turut menyambut bapak empat anak itu.

Video Viral Larangan Mudik Mbah Minto: Sing Muleh Duwite Wae!

Ekspedisi Mudik 2024

Sambutan hangat tersebut sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan Slamet menghadapi infeksi virus corona atau Covid-19 hingga akhirnya dinyatakan sembuh, Kamis (30/4/2020). Slamet lalu membungkukkan badan serapa menyatukan telapak tangannya sambil mengucapkan terima kasih.

Lalu dia diangkut mobil untuk dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Kadipaten RT 003/RW 002, Jendi, Selogiri, Wonogiri. Rombongan yang membawa Slamet dikawal polisi. Di mulut gang dusun, para warga yang semuanya mengenakan masker menyambut kedatangannya dengan tepuk dan lambaian tangan.

“Semangat Mbah Slamet,” ucap warga.

Sesampainya di depan rumah, Slamet turun dari mobil. Dia membungkukkan badan ke arah para warga seraya menyatukan telapan tangan dan mengucapkan terima kasih. Dia lalu menangis karena terharu.

“Awalnya saya khawatir dikucilkan. Tapi ternyata warga menyambut baik kedatangan saya,” ulas Slamet.

Mulai Hari Ini Iuran BPJS Kesehatan Turun, Ini Rinciannya

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, juga ikut menyambangi rumah Slamet. Bahkan, dia masuk ke rumahnya dan berbincang dengan menerapkan protokol pencegahan virus corona atau Covid-19.

Camat Selogiri, Sigit, mengatakan warga menyambut kedatangan Slamet sebagai bentuk kepedulian dan dukungan. Hal ini sekaligus memberi pesan agar warga Wonogiri tak mengucilkan pasien Covid-19 yang telah sembuh.

Kronologi

Hingga Jumat itu Slamet tak mengetahui tertular Covid-19 dari siapa. Sebelumnya dia hanya bekerja mengambil rosok berupa botol bekas, kardus, dan lainnya di sejumlah toko kelontong di sekitar rumahnya. Dia mengaku tak pernah mengambil rosok di luar Selogiri.

Suatu ketika dia demam dan sesak napas. Lalu dia dirawat inap di RSUD. Petugas medis melakukan rapid diagnostic test (RDT) atau rapid test terhadapnya. Hasilnya nonreaktif atau antibodi Slamet tak bereaksi yang berarti Slamet tak terinfeksi. Meski demikian, Slamet tetap harus menjalani tes swab.

Serunya Berburu Benih di Sentra Pembibitan Sayuran Klaten

Sambil menunggu hasil tes, Slamet dipulangkan, 20 April, untuk menjalani karantina mandiri. Tiga hari berselang hasil tes swab menyatakan Slamet positif terinfeksi virus corona. Selanjutnya petugas membawanya ke RSUD.

Kepala Dinkes Wonogiri, Adhi Dharma, menjelaskan Slamet menjalani empat kali tes swab. Dua kali hasilnya positif dan dua kali hasilnya negatif. Setelah hasil negatif kedua keluar RS memutuskan memulangkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya