SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono (kiri) menerima tanaman varietas lokal tanaman stevia dari Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Akhmad Saikhu di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jumat (15/10/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Karanganyar akan mendaftarkan tanaman stevia varietas lokal ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan). Varietas ini disinyalir sudah tersebar ke daerah lain untuk mencukupi kebutuhan industri.

Dalam penelusuran Solopos.com, tanaman stevia atau stevia rebaudiana adalah spesies yang umumnya dikenal sebagai daun manis. Stevia sering digunakan sebagai pengganti gula (nonkalori) untuk pemanis makanan. Di industri obat tradisional, daun stevia dipakai untuk mengenakkan jamu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Akhmad Saikhu, mengatakan Karanganyar memiliki potensi tanaman obat yang sangat besar. Salah satunya varietas lokal tanaman stevia sudah ditanam oleh petani di Tawangmangu secara turun-temurun sejak 1977.

Baca Juga: Ketua DPC PDIP Karanganyar Pastikan Tidak Ada Celeng di Bumi Intanpari

“Di Karanganyar banyak potensi tanaman obat, ada varietas lokal tanaman stevia, maka perlu didaftarkan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementan. Ini mau proses pendaftaran. Dan dalam penelitian berikutnya nanti ada kajian uji multilokasi yang sudah mencantumkan varietas lokal Karanganyar,” ujarnya di sela-sela acara paparan stevia varietas lokal Karanganyar di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jumat (15/10/2021).

Sementara itu, peneliti di B2P2TOOT, Yuli Widiastuti, menambahkan saat ini varietas lokal tanaman stevia Karanganyar sudah mengalir ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan industri.

“Varietas lokal Karanganyar ini sudah ditanam petani turun temurun dan ada indikasi mengalir ke daerah lain dalam rangka memenuhi permintaan industri. Makanya varietas lokal Karanganyar ini perlu segera kita lindungi dengan mendaftarkannya ke Kementan,” ujarnya.

Baca Juga: Pasien Nihil, Gedung Wanita Karanganyar akan Dijadikan Lokasi Pameran

“Jangan sampai yang di daerah lain diklaim milik mereka,” imbuhnya.

Menurutnya, selama proses pendaftaran ini juga dilakukan penelitian untuk membuat varietas unggul yang kualitasnya lebih baik daripada varietas lokal yang sudah didaftarkan.

“Ada penelitian bikin varietas unggul yang kualitasnya lebih dari varietas lokal yang didaftarkan. Ini tahap merakit, ini baru tahap uji multilokasi yang dilakukan di Magelang dan Wonogiri, selain di Karanganyar,” imbuhnya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mendukung penuh perlindungan varietas lokal Karanganyar. “Varietas ini sudah lama sekali ditanam masyarakat sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan, perlu didaftarkan. Kami dukung,” ujarnya.

Baca Juga: Sering Kecelakaan, Satlantas Tebar Rambu dan Spanduk di Tawangmangu

Sebagian petani menanam tanaman stevia dengan sitem tumpangsari atau berdampingan dengan tanaman lain, utamanya sayuran. Banyak petani menganggap hasil dari stevia lebih menjanjikan ketimbang sayuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya