SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen bakal menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di 63 sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project mulai Senin (31/8/2020).

Dalam satu kecamatan hanya ada beberapa sekolah dari jenjang TK, SD hingga SMP yang ditunjuk sebagai pilot project untuk menyelenggarakan PTM.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, tidak memungkiri masih ada orang tua yang keberatan atau ragu melepas anaknya mengikuti PTM di sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project. Bagi orang tua yang masih ragu dengan PTM dipersilakan mengikutkan anak dalam pembelajaran daring.

Pria di Grogol Sukoharjo Ditemukan Meninggal di Kamar Kos

“PTM belum bisa diberlakukan di semua sekolah. Itu pun bagi orang tua yang ragu, boleh memilih tetap mengikutkan anaknya belajar secara daring dari rumah,” jelas Dedy Endriyatno saat ditemui wartawan di seusai menghadiri pembekalan Pengurus Dewan Paripurna, Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Sragen di Aula PWRI Sragen, Sabtu (29/8/2020).

Sekolah yang akan menyelenggarakan PTM akan mendapat pengawasan dari puskesmas setempat dan Satgas Penanggulangan Covid-19 di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Setiap sekolah yang menjadi pilot project tersebut juga diharuskan membentuk Satgas Penanggulangan Covid-19.

Resmi, Sri Mulyani Berpasangan dengan Yoga Hardaya di Pilkada Klaten

Pembatasan

Adapun siswa yang masuk sekolah dibatasi 50% dengan durasi pembelajaran selama empat jam. Disediakan jeda waktu selama 30 menit bagi siswa yang ingin keluar kelas dan siswa yang masuk kelas agar tidak terjadi penumpukan.

Selama jam istirahat, siswa tidak boleh keluar kelas. Siswa juga harus membawa bekal makanan sendiri dari rumah. Siswa dilarang bersalaman dan bertukar alat apapun, termasuk perlengkapan sekolah atau peralatan minum.

Pijatan Maut Yulianto Si Jagal Kartasura Sukoharjo

“Kami berharap sekolah yang jadi pilot project ini bisa memberi keyakinan kita bahwa sekolah tidak akan jadi klaster baru persebaran Covid-19. Kalau sekolah yang jadi pilot project itu dianggap sudah benar dalam melaksanakan PTM, kepala sekolah atau guru dari sekolah bisa belajar ke sana. Secara bertahap, semua sekolah nanti akan terapkan PTM. Itu sesuai dengan kesiapan daerah, sekolah dan perkembangan Covid-19 di Sragen,” papar Dedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya