SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tripoli (Solopos.com)–Jumlah korban jiwa selama krisis di Libya simpang-siur. Menurut kelompok-kelompok HAM, ribuan orang telah tewas selama tiga pekan terakhir. Namun pemimpin Libya Muammar Khadafi membantah hal itu.

Menurut Khadafi, jumlah korban jiwa paling banyak 150 hingga 200 orang. “Paling banyak ada 150 hingga 200 orang yang tewas. Orang-orang harus datang ke sini dan melihat bagaimana berapa banyak orang yang telah tewas,” ujar Khadafi.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Mereka bisa datang dan mengecek di antara penduduk, dan di antara polisi dan tentara,” imbuh Khadafi dalam wawancara dengan media France 24 dan dilansir Press TV, Selasa (8/3/2011).

Sebelumnya pengadilan kejahatan internasional, International Criminal Court (ICC) telah mengingatkan bahwa Khadafi, putra-putranya dan orang-orang terdekat mereka bisa dimintai tanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan pasukan keamanan mereka.

Penuntut ICC menyatakan, pengadilan tersebut akan mulai melakukan investigasi atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan di Libya sejak 15 Februari lalu.

Para demonstran antipemerintah hingga kini terus menuntut pengunduran diri Khadafi. Namun Khadafi bersikeras bahwa dirinya tidak akan mundur. Khadafi bahkan bertekad akan menghancurkan upaya-upaya untuk menjatuhkan kekuasaannya.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya