Tripoli (Solopos.com) — Orang nomor satu Libya Moamar Khadafi mengancam akan terjadi pertumpahan darah jika AS dan sekutunya ikut mencampuri urusan dalam negerinya. Dia menyebut ribuan pemberontak yang menggoyang pemerintahannya akan mati jika Barat mengintervensi.
“Jika Amerika atau Barat ingin masuk Libya mereka harus tahu itu akan menjadi neraka dan pertumpahan darah dan lebih buruk dari Irak,” tegas Khadafi seperti dilansir AFP, Kamis (3/3/2011).
Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018
Berbicara dalam siaran langsung di televisi, Khadafi memperingatkan perang akan sangat cepat dan panjang jika ada intervensi kekuatan asing.
Dalam pidato berapi-api, pemimpin veteran itu membantah bahwa ada demonstrasi damai sejak pemberontakan pecah pada tanggal 15 Februari lalu. Khadafi menantang kepada mereka yang memintanya panggilan mundur dengan mengatakan mereka “tidak memiliki kekuatan nyata.”
Khadafi kembali menyalahkan Al-Qaeda yang menantang 41 tahun pemerintahan tangan besinya. Dia mengatakan tujuan mereka adalah untuk mengontrol tanah dan minyak Libya. “Ini tidak mungkin, mustahil. Kami akan berjuang sampai akhir, sampai orang pria terakhir, sampai wanita terakhir,” katanya.
(dtc/try)