Harianjogja.com, JOGJA—Manajemen PSIM tak sanggup menjamin kepastian gaji para pemainnya yang sudah menunggak selama dua bulan. Direktur PT. Putra Insan Mandiri (PIM) Dwi Irianto mengakui hingga kini ia belum berani menjanjikan apapun terkait dengan tunggakan gaji pemain.
Menurut dia, manajemen hingga kini belum mendapat tambahan dana guna membayar gaji. Rencana pertemuan dengan Walikota Jogja, Haryadi pun belum terealisasi hingga kini.
Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda
“Padahal, pertemuan itu sangat penting untuk mencari solusi atas persoalan tim ini, terutama masalah finansial,” ucapnya.
Ia menyadari betapa pentingnya uang itu bagi pemain, terutama ketika menjelang Lebaran. Akan tetapi, sebagai manajemen, pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak. Terlebih, pihaknya juga belum juga mendapatkan kepastian pencairan dana dari pihak sponsor (Corsa).
“Entahlah, sampai saat ini juga saya belum mendapatkan kejelasan terkait kepastian sponsor itu,” ujarnya. Oleh karena itu, ia mempersilakan kepada pemain dan tim pelatih untuk menghadap Walikota Jogja.
Tak hanya harus menanggung tunggakan gaji, diakui Dwi Irianto, pihaknya juga masih harus menanggung hutang katering. Meski tidak menyebutkan persisnya nominal utang itu, namun ia menegaskan bahwa total utang manajemen kini mencapai Rp400 juta lebih.
“Gaji sekitar Rp300 jutaan,” ucapnya.
Terpisah, Pelatih PSIM Seto Nurdiyantoro menegaskan ia tetap akan memberikan pengertian kepada pemainnya untuk tetap bersikap profesional.Terkait dengan rencana mogok yang sempat digulirkan sejumlah pemainnya, ia mengaku akan terus memberikan penyadaran ke mereka. “Saya selalu memberikan pengertian kepada mereka. Buat apa mogok kalau tidak memberikan solusi,” ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
