SOLOPOS.COM - Elis Safitri, Dyah Wulan Handayani dar SMK Kriya Sahid Sukoharjo. (Istimewa-dokumen pribadi)

Pada era globalisasi banyak sekali perkembangan yang telah terjadi, salah satunya adalah perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi berdampak pada beberapa aspek, salah satunya pada aspek transaksi dan jual beli. Pada artikel ini, penulis akan membahas mengenai keuangan dan ekonomi digital menuju Indonesia maju.

Sebelum membahas  pada topik  utama, penulis akan menjabarkan  mengenai lembaga yang terkait dengan  keuangan dan ekonomi digital. Salah satunya yaitu Bank Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bank Indonesia adalah Bank Sentral yang mencakup sebuah instansi atau lembaga keuangan milik Indonesia. Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan menjaga kestabilan  nilai  rupiah.  Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Bank Indonesia memiliki tugas-tugas sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang  Nomor 23 tahun 1999.  Berikut tugas-tugas Bank Indonesia :

  1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
  2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
  3. Mengatur dan mengawasi perbankan (tugas ini masih berlaku pasca-UU OJK namun difokuskan pada aspek makroprudensial dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia).

Selain tugas-tugas tersebut, Bank Indonesia juga memiliki beberapa fungsi dan peranan. Fungsi dan peran Bank Indonesia :

A. Fungsi Bank Indonesia

  1. Menjaga stabilitas moneter.
  2. Mengawasi dan membuat regulasi bank.
  3. Menjaga sistem pembayaran tetap berjalan lancar.
  4. Melakukan riset dan pemantauan.
  5. Tempat menyimpan kas Negara.
  6. Memberi bantuan kepada bank agar lepas dari krisi

B. Peran Bank Indonesia

  1. Bank Indonesia memiliki peran untuk menjaga stabilitas moneter.
  2. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan.
  3. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
  4. Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
  5. Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis untuk menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan.

Setelah mengetahui pengertian, tugas-tugas, fungsi, dan peran Bank Indonesia, penulis akan menjelaskan tentang perkembangan ekonomi digital. Perkembangan ekonomi digital dipicu oleh semakin berkembangnya teknologi pada masa kini. Hampir semua orang menggunakan gadget  untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan perkembangan digital ini, banyak  inovasi baru, mulai dari ojek online, online travel, financial services, dan  perusahaan e-commerce pun turut meramaikan perekonomian digital di Indonesia.

Derasnya laju pertumbuhan ekonomi digital itu mengantarkan empat startup menyandang status unicorn-perusahaan dengan valuasi nilai lebih dari US$40 miliar atau mencapai Rp566,28 triliun pada akhir tahun 2019. Perolehan tersebut membuat Indonesia menjadi negara sebagai kontributor terpesat sekaligus terbesar dalam perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara. Lalu pada tahun 2020 ekonomi digital di Indonesia meningkat secara signifikan mencapai US$44 miliar dan pada tahun 2021 ini tentu menjadi momentum bagi perekonomian digital untuk membuktikan diri sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini.

Dengan perkembangan digital ini, tentu suatu kebijakan harus ditetapkan untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital. Paling tidak ada satu kebijakan yang mengatur mengenai privasi data dan pengaturan pada e-commerce untuk mengatur keamanan data serta mengurangi kemungkinan terjadinya mismatch antara kewajiban dan model bisnis yang dapat menyebabkan ketidakpastian dalam suatu usaha.

Hal penting lain yang terkait dengan ekonomi digital adalah kemampuan masyarakat dalam beradaptasi  pada  perkembangan  yang  ada. Tidak  dapat dipungkiri bahwa manusia adalah salah satu komponen penting dalam perekonomian digital. Di Indonesia pengguna smartphone mencapai 76% dan diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya. Tentu jumlah yang bisa dikatakan  banyak, bukan?  Lantas apakah semua pengguna tersebut mengerti dan mampu untuk menerapkan sistem ekonomi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun  pasar  tradisional masih ada ataupun mall masih melayani sistem pembayaran cash tetapi bukan berarti kita menutup diri dan tidak mempelajari mengenai sistem ekonomi digital. Karena bagaimanapun zaman akan semakin maju, teknologi akan terus dikembangkan. Jadi mau atau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan itu agar tidak tertinggal oleh zaman.

Adapun dampak  atau pengaruh  dari ekonomi digital bagi Indonesia, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari ekonomi digital salah satunya adalah membuat akses masyarakat berinvestasi pasar modal semakin mudah dan cepat sehingga dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal dan reksa dana. Sedangkan dampak negatif dari ekonomi digital mengakibatkan sifat konsumtif yang akan melahirkan generasi secara moral mengalami kemerosotan dan bermental instan.

Berdasarkan  penjabaran  tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa ekonomi digital membawa pengaruh yang cukup besar dalam peningkatan perekonomian di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari jumlah pengguna smartphone di Indonesia dan juga banyaknya pelaku usaha yang bergerak atau meluaskan usaha mereka di bidang online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya