SOLOPOS.COM - Tuntas Subagyo (tengah) saat beraktivitas belum lama ini. (istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ketua Ormas Panji-Panji Hati atau dikenal dengan Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subagyo, menilai perlunya perombakan sistem pendidikan nasional.

Dia mengusulkan dilakukannya penjurusan siswa sesuai dengan minat dan bakat mereka sejak dini, yaitu setelah lulus sekolah dasar (SD). Pendapat tersebut disampaikan Tuntas saat wawancara dengan Solopos.com di kediamannya, Rabu (22/9/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya melihat memang untuk pendidikan di Indonesia perlu perubahan dan perombakan total, mengacu dari pengelompokan pendidikan. Sebenarnya usia dasar SD mulai usia tujuh tahun sampai 12 tahun, guru sudah bisa tahu bakat anak,” ujarnya.

Dengan sudah diketahuinya bakat anak sejak jenjang pendidikan SD, menurut Tuntas Subagyo, mereka bisa masuk ke jurusan yang sesuai di SMP. Namun sistem pendidikan saat ini belum mengakomodasi sistem penjurusan sejak dini. Belum ada penjurusan di SMP.

Baca Juga: Tikus Pithi Disebut Organisasi Tak Jelas saat Lawan Gibran di Pilkada Solo, Tuntas Subagyo Berang

“Ini harus dimulai, penjurusan yang benar mulai usia dini, mulai dari lulus SD. Bila si anak bakat di olahraga ya dia akan sekolah di SMP yang sesuai dengan bakatnya. Hingga jenjang SMA dan kuliah dengan penjurusan yang sesuai bakatnya itu,” urainya.

tuntas subagyo pendidikan
Tuntas Subagyo (tengah) saat beraktivitas belum lama ini. (istimewa)

Tuntas melihat sistem pendidikan nasional saat ini tidak fokus. Kurikulum yang diterapkan belum mewadahi proyeksi masa depan anak bangsa. Sistem dan kurikulum pendidikan saat ini tidak ada konektivitas dengan kebutuhan dunia kerja.

Kualifikasi Mumpuni

Sehingga anak-anak selama di sekolah hanya dicekoki materi pelajaran yang tidak relevan dengan dunia kerja. “Dari kondisi itu negara atau pemerintah harus segera melakukan tindakan konkret tentang perombakan pendidikan nasional,” serunya.

Baca Juga: Usung Kemandirian Ekonomi Bangsa, PKR Tekankan Pentingnya Strategi Jitu

Dengan pemetaan minat dan bakat anak sejak dini, Tuntas meyakini anak akan berkembang menjadi pribadi yang terampil. Generasi muda bangsa akan menjadi pribadi yang mempunyai kualifikasi mumpuni atas bidang-bidang pekerjaan yang ada.

“Setelah lulus sekolah mereka akan menjadi SDM yang luar biasa. Sekarang era global, kalau kita tidak segera membenahi secara konkret per item pendidikan untuk kurikulumnya, Indonesia akan semakin tertinggal dari negara lain,” sambungnya.

Tidak kalah penting, Tuntas Subagyo mendorong pemerintah mengembalikan materi pendidikan mendasar yang penting bagi pembentukan karakter bangsa. Ia mencontohkan kampanye Revolusi Mental ala Joko Widodo (Jokowi) di masa awal kepemimpinannya.

Baca Juga: Langkah Cerdik Tuntas Subagyo Wujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

“Seharusnya dengan revolusi mental dan moral itu dikembalikan lagi pendidikan moral Pancasila, PPKN, agar anak bangsa bisa mengetahui tentang bangsanya. Bahkan saat saya masih sekolah dulu ada pendidikan wawasan nusantara,” terangnya.

Kualitas Tenaga Pengajar

Disinggung tentang kualifikasi guru atau tenaga pengajar di sekolah, Tuntas menilai saat ini sudah cukup baik. Ia justru menekankan pentingnya pembenahan sistem dan kurikulum pendidikan, dengan mengakomodasi penjurusan sejak awal.

“Pendidikan itu seharusnya merupakan batu loncatan generasi penerus bangsa untuk memperoleh masa depannya dalam arti pekerjaan yang sesuai potensi atau kemampuannya. Bila semua sudah ditata, di Indonesia tak ada orang nganggur,” katanya.

Baca Juga: Buka-Bukaan Tuntas Subagyo soal Partai Kedaulatan Rakyat yang Didirikannya

Tuntas meyakini setiap orang dilahirkan ke dunia sudah dengan bakat atau potensi masing-masing. Mereka hanya perlu mendapatkan sentuhan pendidikan dan pelatihan yang tepat, agar bisa berkembang dengan berbagai potensi atau bakat itu.

Pemerintah, menurut Tuntas Subagyo, mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mendesain sistem dan kurikulum pendidikan yang tepat bagi anak bangsa. Tanggung jawab pemerintah juga melekat terkait pemberian pendidikan yang layak bagi semua warga.

Mengingat masih ada sebagian warga yang belum mendapatkan akses pendidikan yang layak karena terbentur masalah finansial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya