SOLOPOS.COM - Maruarar Sirait (Dok/JIBI/Solopos)

Jakarta (Solopos.com) — Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait meminta pemerintahan SBY-Boediono merelakan pihaknya menjadi oposisi sampai akhir masa pemerintahan. PDIP berjanji akan tetap mendukung pemerintah jika program yang dijalankan pro-rakyat.

“Kami hargai kunjungan Pak Hatta Rajasa, itu komunikasi yang wajar. Tapi relakanlah kami beroposisi, menjadi partai ideologis,” kata Ara, demikian Maruarar disapa, dalam sebuah perbincangan, Kamis (3/3/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, Selasa (1/3/2001), Hatta yang juga Ketua Umum PAN dan Menko Perekonomian datang ke kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun Hatta tak bertemu Megawati. Dia hanya bertemua Taufiq dan Puan, suami dan putri Megawati yang juga pengurus DPP PDIP.

Ara mengatakan, seandainya Partai Golkar dan PKS dikeluarkan dari koalisi, PDIP tidak serta merta berada di barisan mereka. Sebab semua tergantung dari program pemerintah, apakah ditujukan untuk kesejahteraan rakyat atau tidak.

“Kami kasih jaminan, kalau Golkar dan PKS keluar, tidak berarti kami satu front. Kalau pemerintah SBY menolak impor beras, kalau SBY tegas terhadap massa anarkis, kami pasti dukung kok,” kata anak politikus Sabam Sirait ini.

Ara mengatakan, sikap partainya adalah tidak sepragmatis yang dibayangkan sebagaimana dilakukan partai-partai lain. Mengenai beberapa kader partai yang membuka diri terhadap koalisi, Ara meminta semua pihak melihat sikap PDIP kepada sikap sikap Megawati.

“Lihat PDI Perjuangan itu lihat ketua umumnya yang konsisten,” ujarnya.

(dtc/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya