SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Umat Islam harus turut menjaga agar pemerintah jujur dan berpihak kepada rakyat dalam mengelola sumber-sumber kekayaan negara.

Ribuan investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia adalah bukti negeri ini menjadi surga ekonomi bagi pihak asing. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengatakan masyarakat harus mencegah dan menghentikan pengelolaan kekayaan negara yang mengarah kepada terampasnya hak-hak rakyat sebagai pemegang kedaulatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Di sinilah sesungguhnya arti penting umat Islam yang berjumlah 82% dari seluruh penduduk [Indonesia] yang berjumlah 242 juta,” kata Busyro ketika memberikan khotbah seusai menjadi Imam Salat Idulfitri di Alun-alun Selatan, Kraton, Kota Jogja, Selasa (30/8/2011) pagi.

Menurutnya, pengawasan sosial yang dilakukan umat Islam atas penyelenggaraan pemerintah pusat dan daerah adalah wujud syukur atas karunia nikmat Allah. “Mengetahui bagaimana gambaran tentang praktik korupsi sebagai bentuk penjarahan keuangan negara adalah kewajiban sebagai umat untuk diikuti dengan langkah-langkah pencerahan atas kehidupan berbangsa,” kata Busyro.

Paparnya, Islam adalah agama pembebasan dan pencerahan. Setiap gejala dan kenyataan sosial kemasyarakatan di bidang politik, ekonomi, tradisi, budaya dan praktik keagamaan serta hukum yang bersifat merenggut kefitrahan kemanusiaan menjadi objek atau sasaran pembebasan.

“Praktik pembelengguan, pembodohan, penyesatan, penzaliman atas kemanusiaan yang tengah berlangsung di masyarakat adalah ancaman terhadap kefitrahan manusia,” kata Busyro.

Lanjutnya, dewasa ini masyarakat masih terus-menerus disuguhi serangkaian perilaku amoral berupa penjarahan moral dan keuangan negara. Contoh bentuk penjarahan itu adalah  korupsi keuangan negara .

“Sektor Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara [APBN] dan APBD, Badan Usaha Milik Negara [BUMN] dan sejumlah besar sumber daya alam terus menerus dijarah gerombolan koruptor,” ujar Busyro.

Salat Idulfitri yang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB ini dihadiri ratusan warga. Setelah selesai menyampaikan khotbah dan turun panggung, Busyro dikerubungi warga yang menyampaikan simpati kepada KPK. Tidak sedikit pula warga yang meminta berfoto bersama atau sekadar bersalaman.(Harian Jogja/YOY)

credit foto: prfmradio.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya