SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi perusakan makam di kawasan Mojo, Pasar Kliwon, pada Senin (21/6/2021). (Kurniawan)

Solopos.com, SOLO - Ketua GP Ansor Solo, Arif Syarifuddin, menyayangkan aksi perusakan makam yang dilakukan oleh anak-anak seusia sekolah dasar. Dia mendukung langkah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang bakal menutup lokasi pendidikan anak-anak itu.

“Aparat yang berwenang, dinas pendidikan, kasus ini menjadi catatan bagi semua. Mari dibenahi bersama-sama, jangan sampai ada oknum mencoreng pendidikan dan budaya luhur masyarakat Solo,” papar dia kepada wartawan Selasa (22/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Arif mengingatkan kepada seluruh elemen bahwa pendidikan bernada intoleransi di Solo harus menjadi perhatian. Perlu ada pembenahan dan perhatian khusus agar hal serupa tidak terulang di kemudian hari. “Sangat setuju dengan Mas Wali yang bakal menutup lokasi pendidikan anak-anak,” imbuh Arif.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Dari Hajatan Hingga Kerja Bakti, Ini Daftar Klaster Covid-19 yang Masih Aktif di Boyolali

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 makam di kompleks permakaman umum Cemoro Kembar, Mojo, Pasar Kliwon, Solo, rusak. Perusakan makam di Mojo, Solo, itu diduga dilakukan oleh segerombolan anak-anak yang berada di sekitar makam.

Lurah Mojo, Margono, saat dijumpai wartawan, mengatakan salah seorang warga melihat anak-anak tengah merusak makam. Menurutnya, anak-anak itu merupakan murid pendidikan informal di kawasan itu.

“Tidak dilanjutkan ke proses atas [hukum], namun karena mengandung intoleran, perusakan 12 makam masuk ke ranah kepolisian,” papar dia, Senin (21/6/2021).

Margono tidak mengetahui secara detail sekolah anak-anak pelaku perusakan itu. Namun, sekolah itu seolah keagamaan dengan prediksi usia sekolah dasar. Ia mengaku belum mengetahui motif perusakan itu. Yang jelas mereka warga luar Mojo bahkan luar Kota Solo.

Baca Juga: Kelelahan Mendaki, Gadis 17 Tahun Asal Solo Digendong Turun Gunung Lawu

Menurutnya, sudah ada mediasi oleh seluruh pihak-pihak termasuk pihak sekolah. Ia memastikan bakal berkoordinasi dengan RT dan RW karena bangunan sekolah itu masih ngontrak.

"Kami dari RT dan RW prinsipnya, karena ini masih anak-anak kita usahakan kekeluargaan,” terang Margono. Menurutnya, dari pihak sekolah menyanggupi untuk melaksanakan perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya