Ketua DPRD Kulonprogo tidak menolak Fortuner

KULONPROGO—Rencana pengadaan tiga unit mobil dinas untuk pimpinan DPRD Kulonprogo, yakni Ketua, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II, membuat Ketua DPRD Yuliardi angkat bicara dalam wawancara khususnya dengan Harian Jogja Express, Rabu (4/8) malam.

“Menurut saya [rencana pembelian mobil] memang berlebihan tetapi saya juga tidak menolak kok,” ungkapnya. Menurut dia, pengadaan tiga mobil sudah institusional dan hal yang wajar. Terlepas dari apapun merek dan harganya, Yuliardo menilai pengadaan menjadi hal yang wajar karena pengadaan sudah dipagukan dalam APBD.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adapun, Yuliardi mengaku belum mendapat kabar pasti soal pembelian mobil tersebut. “Saya belum tahu kalau bakal dapat [Toyota] Fortuner,” ujarnya. Ditambahkan politikus asal Partai Amanat Nasional (PAN) itu, secara pribadi dirinya menganggap pengadaan tiga mobil tersebut terlalu berlebihan apalagi sebagai Ketua Dewan dirinya bakal mendapat Fortuner.

Penilaian berlebihan didasarkan pada kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kulonprogo yang tidak telalu tinggi. “Buat saya, Fortuner terlalu mahal,” papar Yuliardi. Adapun, dia mengaku berterima kasih apabila Pemkab sudah merencanakan Fortuner untuk dirinya.

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menilai ada transaksi politik yang terjadi antara Pemkab dan DPRD soal pengadaan mobil. Transaksi politik itu menjadi jahat karena tidak memikirkan kondisi keuangan Kulonprogo yang 70 persen lebih sudah termakan gaji pegawai negeri sipil (PNS).

Karena itu, Hadi Prayitno, Kepala Divisi Jaringan Fitra, meminta pada anggota DPRD untuk berani menggagalkan rencana pembelian mobil itu meski pimpinannya di Dewan akan dibelikan mobil oleh Pemkab. “Sekarang tinggal anggota itu berani atau tidak melawan pimpinannya. Pilih rakyat atau pimpinannya,” tegas Hadi, dua hari lalu.(Harian Jogja Express/Arief Junianto)

Foto Ilustrasi