Solopos.com, SOLO — Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman menegaskan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tetap dipertahankan. Hal ini selaras dengan sumpah Jokowi ketika dilantik menjadi presiden. Pernyataan tersebut menjawab desakan sebagian pihak agar BPIP dibubarkan.
“Ideologi Pancasila harus mati-matian kita pertahankan. Kemudian, turunannya, BPIP juga harus dipertahankan. Kenapa Presiden Jokowi harus mempertahankan ideologi Pancasila? Karena itu sumpah presiden ketika dilantik,” terang Fadjroel di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, Selasa (18/2/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pilkada Solo: Teguh Prakosa Kesal Foto Dirinya Salami Gibran Rakabuming Disalahartikan
Fadjroel mengklaim BPIP bisa memapankan ideologi Pancasila kepada masyarakat Indonesia.
“Perjalanan sekarang kami membentuk BPIP itu upaya menyatakan perjuangan reformasi, perjuangan demokrasi. Itu perjuangan ideologi, yaitu memapankan ideologi Pancasila. Nah, sebagai penutup kalau misalnya kita sekarang bicara tentang virus corona atau COVID 19 itu bisa kena semua, itu hanya menghilangkan nyawa. Tapi, bagi manipulator agama dan manipulator politik, kita akan kehilangan negara tercinta ini,” imbuhnya.
Jalan Embarkasi Haji Gagaksipat Boyolali Rusak Parah, Awas Kecelakaan!
Berbagai tuntutan pembubaran BPIP ini buntut dari pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi yang menyebut agama adalah musuh terbesar Pancasila. Ketika disinggung mengenai hal tersebut, Fadjroel Rachman meminta masyarakat untuk melihat konteksnya bukan judulnya semata.
Kematian Ashraf Sinclair Bikin Syok, BCL: Saya Masih Berusaha Mencerna
“Beliau mengatakan Pancasila sering dihadap-hadapkan dengan agama oleh orang tertentu, sebut saja orang ini manipulator agama. Inilah yang disebut Prof Yudian, yang menyalahkan agama dengan menghadap-hadapkan ke Pancasila,” tandasnya.