SOLOPOS.COM - Warga mendorong kendaraannya yang mogok saat melewati banjir di kawasan Sutojayan, Blitar, Jawa Timur, Senin (17/10/2022). BPBD Jatim mencatat sebanyak 465 jiwa yang berasal dari 13 desa di lima kecamatan terdampak mengungsi di 12 titik pengungsian akibat banjir yang disebabkan meluapnya sejumlah sungai besar di daerah tersebut dampak dari tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/tom.

Solopos.com, BLITAR — Banjir dengan ketinggian antara 1 meter hingga 2 meter menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (17/10/2022). Akibat banjir ini, sekitar 400 warga di Blitar terpaksa mengungsi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto, mengatakan hujan deras mengguyur di wilayah tersebut menyebabkan volume air mengalami kenaikan. Dia menyampaikan banjir itu terjadi bukan karena kiriman air dari Malang, namun intensitas hujan yang cukup tinggi di Blitar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Lantara volume air yang tinggi tidak mampu tertampung sehingga mengalir ke daerah di bawahnya. Banjir menerjang di sejumlah daerah di antaranya di Kecamatan Sutojayan, Panggungrejo, Binangun, dan Kademangan.

Dia menuturkan hingga kini ada 400 orang yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka mengungsi hingga air surut dan dinyatakan aman.

“Kami evakuasi warga, karena ketinggian air meningkat. Wilayah paling parah di Kelurahan/Kecamatan Sutojayan, warga dievakuasi di kantor kelurahan,” kata Ivong, Senin (17/10/2022).

Baca Juga: Hujan Semalaman, Ratusan Rumah di Banyuwangi Kebanjiran

Lebih lanjut, dia menuturkan banjir di Kecamatan Sutojayan yang cukup parah terjadi di Kelurahan Sutojayan. Ketinggian air hingga 1 meter dan menyebabkan air masuk hingga ke rumah warga.

“Kalau di Sutojayan itu sampai 1 meter, jadi warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Lokasi evakuasi di kantor kelurahan itu sekalian kami dirikan dapur umum,” kata dia.

Dalam proses evakuasi, warga juga menurunkan perahu karet. Jalur tertutup dengan air, sehingga menyulitkan jika dievakuasi dengan kendaraan. Terlebih lagi untuk warga yang sudah tua, dengan perahu membantu proses evakuasi tersebut.

Mengenai korban meninggal, Ivong Bettryanto menyatakan nihil. Sedangkan untuk hewan ternak yang hanyut atau mati, pihaknya hingga kini belum mendapatkan laporan.

Baca Juga: Kecewa Ada Polisi Terjerat Kasus Narkoba, Granat: Jenderal Kok Nyambi Jual Sabu

“Kalau korban manusia nihil. Kalau ternak, kami belum dapat laporan jika ada ternak yang mati atau hanyut,” ucap dia.

Salah satu daerah yang terkena banjir adalah Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Kejadian banjir di daerah itu menyebabkan rumah warga terendam, bahkan ada yang mengalami kerusakan.

Kades Serang Dwi Handoko mengatakan air sudah mulai menggenang tinggi sejak Senin dini hari setelah hujan yang turun dengan intensitas tinggi.

Ia menjelaskan, banjir bandang itu terjadi di Sungai Kaliklatak Dusun Serang III Desa Serang, karena air tidak mampu tertampung. Selain rumah warga, banjir juga menggenangi fasilitas umum.

Baca Juga: Mengandung Semangat Perjuangan, Ini Alasan Kota Blitar Disebut Kota Patria

“Ketinggian banjir awalnya sekitar 1-2 meter. Ini mengakibatkan rumah warga terendam. Ada juga kandang milik warga yang rusak, ada juga laporan ternak hanyut,” katanya.

Ia juga mengatakan air sudah surut, namun pihaknya tetap meminta warga untuk waspada terhadap ancaman banjir yang bisa saja terjadi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya