SOLOPOS.COM - Truk melintas di dekat gorong-gorong ruas jalan raya Wedi-Bayat, tepatnya di depan Pasar Wedi yang ambles, Jumat (23/9/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pengangkutan material tanah uruk untuk proyek tol Solo-Jogja sudah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir. Lokasi tambang kuari uruk jalan tol tersebar di 12 lokasi dengan rincian di Klaten lima lokasi dan sisanya berada di luar Kabupaten Bersinar.

Hingga kini, Pemkab Klaten masih berembuk dengan pelaksana proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja terkait pengangkutan material tanah uruk tersebut. Selain membahas soal jalur, pembahasan dilakukan menyangkut perbaikan jalan hingga kewajiban membayar pajak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pembahasan masih terus dilakukan dan belum final. Hasil pembahasan bakal disepakati dalam memorandum of understanding (MoU).

“Setelah ada kesepakatan dan kerja sama, truk uruk tol itu tidak berkeliaran di jalan-jalan di Klaten agar tidak rusak semua jalannya,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendapa Pemkab Klaten, Rabu (12/10/2022).

Selang beberapa hari, sekitar 25 sukarelawan dari Forum Relawan Wedi (Foredi) terlihat menambal jalan berlubang di ruas jalan raya Wedi-Bayat, Minggu (16/10/2022) sore. Penambalan itu guna mencegah pengendara celaka gara-gara jalan berlubang.

Baca Juga: 13 Warga Pepe Ngawen Tolak UGR Tol, Konsinyasi di PN Klaten Capai Rp9,3 Miliar

Lokasi pertama jalan berlubang yang ditambal sukarelawan berada di dekat Jembatan Jagalan atau Kali Ujung. Jalan berlubang lainnya yang ditambal sukarelawan berada di dekat Polsek Wedi.

Proses penambalan mereka lakukan dengan mengisi jalan berlubang dengan pecahan batu kemudian diplester. Proses penambalan jalan dilakukan hingga malam.

Aksi penambalan itu dilakukan sukarelawan secara spontanitas. Tujuannya tak lain agar jalan berlubang tak membikin celaka para pengendara. Apalagi, kerusakan itu berada pada ruas jalan utama dengan kondisi arus lalu lintas kerap ramai.

Kerusakan jalan tersebut sudah terjadi sekitar sebulan terakhir. Jalan berlubang lantaran volume kendaraan berat yang melintas kian bertambah dengan banyaknya truk pengangkut tanah uruk yang lalu lalang.

Baca Juga: Siap-Siap, Jalan Tol Jogja-Solo Ditarget Bisa Beroperasi Tahun Depan

Kerusakan jalan tersebut sebenarnya sudah dilaporkan ke kecamatan setempat dan diteruskan ke instansi terkait. Lantaran belum ada perbaikan, sukarelawan berinisiatif menambal jalan tersebut untuk sementara waktu.

“Sebelum ada korban, kami lakukan gerakan ini. Sebenarnya untuk kerusakan yang di depan Pasar Wedi sudah ada korban [terperosok]. Tetapi kami tidak mampu mengeksekusi karena gorong-gorong. Kami hanya berharap para pengguna jalan bisa melintas dengan nyaman,” kata Ketua Foredi, Thulik Nugroho, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (17/10/2022).

Plt. Kepala DPUPR Klaten, Suryanto, menjelaskan sudah ada komunikasi dengan PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku pelaksana proyek tol terkait jalur truk pengangkut material tanah uruk. Secara lisan, perwakilan PT JMM menyatakan kesanggupan mematuhi ketentuan jalur serta perbaikan ketika ada kerusakan jalan.

“Hanya, isi dari perjanjian [antara Pemkab dengan PT JMM] terkait itu masih perlu dibahas lebih lanjut,” kata Suryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya