SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dadap sedang ngethuleg memelototi tampilan layar Nexian, peranti seluler mirip produk terkenal Blackberry, di bangku angkringan Pakdhe Harjo ketika Noyo datang menyambanginya.

“Wah, BB-mu anyar Dap… Elok tenan… Bisa dipakai untuk fesbukan apa ora,” kata Noyo sambil nggaplok punggung Dadap.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

“Weleh Kang Noyo… ini bukan BB seperti punya sampeyan itu, tapi BC alias buatan China… Murah kok Kang. Ya itu dia, yang penting murah, tapi bisa untuk fesbukan, ngenet, IM-an, dan macem-macem. Pokoknya lumayan murakabi lah…” jawab Dadap mantap.

“Boleh juga ya… Dulu, BB ini aku beli barunya hampir seharga sepeda motor lho, sembilan jutaan lah… Tapi sekarang harganya sudah tinggal separo… Ngomong-ngomong, apa kabar yang seru, Dap…” ujar Noyo.

“Ini Kang, dari status Iwan Piliang, menarik banget infonya. Tertulis Gub Riau wis punya mobil dinas Crown Majesta, harga Rp1,8 miliar. Kini mau dibelikan lagi SUV seharga Rp2,3 miliar. Anggaran thn ini Rp18 miliar termasuk untuk beli mobil ketua DPRD. Di Papua, ada bupati belanja semalam Rp2 miliar, kalau ke Jayapura sewa semua mobil di hotel2 kosong untuk foreder mengiringinya. Kalung emasnya bak rantai anjing. Uang Otsus Papua terindikasi tajam dibagi-bagi. Pusat sibuk Cicak-Buaya. Daerah pesta pora. Edan tenan ya Kang…” ungkap Dadap.

“Ayo, pada menggunjing siapa itu… Kalian ini setiap ketemu kok selalu menggunjing orang lain… Mbokyao bikin kegiatan yang lebih produktif atau apalah gitu…” kata Suto, yang baru bergabung, menyela pembicaraan Noyo dan Dadap. “Gimana kabar kalian, apik-apik wae ta…”

“Baik dan sehat Kang… Itu yang penting kan… Saat ini, kita kan dilarang sakit, karena di negeri kita ini, sakit semakin mahal ongkosnya, ha ha ha…..” sambut Dadap sambil berkelakar seperti biasanya.

“Itu lho, Kang Suto, kami lagi mbahas kelakuan para koruptor yang makin menjadi-jadi… Seolah-olah mereka ini tidak ada takutnya sama penegak hukum. Padahal, sudah ada KPK segala… Ampun deh…” Noyo mencoba menjelaskan topik obrolannya dengan Dadap.

“We lha, gimana ta kalian ini… para koruptor itu kini justru bersorak kok… Lha tikna, Polri saja sudah berani ngrangket petinggi KPK [Komisi Pemberantasan Korupsi] tanpa bukti yang meyakinkan… Mau dibawa ke mana keadilan di negeri ini… Pancen bikin mrinding, Yo…” kata Suto sambil memantapkan posisi duduknya. “Kang No, gawekke jahe anget ya, rasah legi-legi…”

“Inggih, Pak Suto… kados biasanipun ta…” ujar Kang No, manager-in-charge angkringan Pakdhe Harjo.

“Kalau sudah begini, makin tiarap saja nyali para pejuang anti-korupsi di negeri ini. Bagaimana Kang masa depan pemberantasan korupsi nantinya… Sedih, Kang, menyaksikan sikap para pemimpin kita… Lain dimulut, lain pula dengan yang dipraktikkan,” kata Noyo.

“Memangnya kenapa Kang… Kan Presiden SBY sudah menyatakan dengan tegas bahwa penegakan hukum terhadap praktik korupsi akan dijalankan dengan konsisten, tanpa pandang bulu… Ketika tercium aroma ketidakberesan di KPK pun, Presiden dengan sigap melakukan pergantian kepemimpinan,” kata Dadap.

“Memang betul, tapi itu kan yang terlihat di permukaan, Dap… Nyatanya, dalam kasus kriminalisasi terhadap para pemimpin KPK, nampak sekali sikap petinggi negeri yang tidak jelas gitu kok… Gara-garanya, nama sang petinggi dan atau keluarganya konon disebut-sebut dalam pembicaraan telepon si pengaku penyogokan terhadap pemimpin KPK non-aktif,” kata Noyo dengan nada kesal.

“Betul Kang… Ini nih… di fesbuk [facebook—sarana jejaring sosial di dunia maya], banyak sekali hujatan terhadap sikap pemimpin nasional yang terkesan berat sebelah itu… Malah, pendukung Bibit S. Riyanto dan Chandra M. Hamzah sekarang sudah mencapai 140.225 orang lho Kang… Nih, lihat sendiri…” ujar Dadap sambil menyodorkan gadget-nya ke depan rekan ngobrolnya itu. Di layar, terlihat bunyi status: Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto.

“Kita ini memang suka salah kaprah kok… Seharusnya, yang ditangkap itu kan kakak beradik Anggoro dan Anggodo itu, yang sudah jelas-jelas mengaku telah mencoba melakukan penyuapan terhadap Bibit dan Chandra. Lha kok yang ditangkap malah tokoh yang hendak disuap dan tuduhannya pun lemah… Ini pasti ada apa-apa di belakangnya…” ungkap Noyo dengan nada lirih.

“Saya dengar memang begitu, Kang Noyo… Ini berkaitan dengan peran segelintir oknum di pusat kekuasaan… Ada semacam upaya menutup-nutupi agar kasus ini tidak merembet ke lingkaran pusat kekuasaan. Tapi, pusat kekuasaan yang mana, saya tidak tahu…” kata Dadap.

“Weh, kamu ini kalau ndak tahu persis gak usah ikut-ikutan cerita lah, Dap… Ketimbang urusane tambah ruwet…” tutur Suto. “Saya hanya mengingatkan bahwa kita semua jangan sampai terjebak ke dalam praktik fitnah… Karena, fitnah itu…”

“Lebih kejam daripada tidak memfitnah… eh lebih kejam daripada pembunuhan… gitu kan, Kang…” kata Dadap memotong pembicaraan.

“Saya kira, Polri, Kejaksaan, dan penegak hukum, juga para pemegang amanah harus mendengarkan hati nurani mereka, apakah yang mereka lakukan itu benar-benar demi hukum apa demi membela yang bayar… he he he…” Noyo mencoba menggenapi gurauan Dadap.

“Tapi, waktu nanti akan membuktikan kok… Sing sapa salah, seleh… Siapa yang bersalah akan jatuh. Lihat saja, Kang… Mereka yang berani mempermainkan hukum, saat ini mungkin bisa tersenyum. Tapi kalau rakyat tidak rela dan sudah diingatkan tidak kunjung insyaf, tunggu saja tanggal mainnya…” ujar Dadap.

“Kowe ki ngomong apa ta jan-jane, Dap… Yang jelas, rakyat harus bersatu untuk turut menegakkan kebenaran. Aku mau ikut ndukung Chandra dan Bibit, ah… Kasihan, mereka itu… Dakwaan sudah jelas tidak beralasan kok tetap ditahan… Pokoknya, saya tidak relaaaaa…” tutur Suto sambil beranjak pergi. “Sudah lah, sudah ngantuk… aku bali sikik…”
Tak berselang lama, obrolan di angkringan Pakdhe Harjo di malam yang kekes itu pun bubar karena mereka baru sadar bahwa aliran daya listrik di kampung mereka, untuk yang kesekian kalinya hari itu, dan hari-hari sebelumnya, sedang pet…oglangan.

 

Oleh Ahmad Djauhar
Ketua Dewan Redaksi Harian Jogja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya