SOLOPOS.COM - Ilustrasi sawah. (Solopos/dok)

Solopos.com, JAKARTA —  Mundurnya masa tanam akibat kemarau panjang 2019 diprediksi berimbas pada volume produksi padi pada 2020 yang takkan banyak berbeda dibandingkan kinerja tahun lalu.

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani (AB2TI) Dwi Andreas Santosa menjelaskan panen padi diperkirakan baru akan terjadi pada Maret sampai April menyusul mundurnya masa penanaman pertama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menguraikan kemarau yang lebih panjang pada 2019 menyebabkan sebagian besar petani memilih menanam padi pada pengujung tahun seiring datangnya musim hujan.

“Ada potensi tak membaik, kemungkinan sama dengan 2019. Produksi 2019 kan turun sekitar 2 juta ton dibandingkan 2018, jadi 2020 tidak berbeda dengan 2019 kalau nanti masuk musim kemaraunya normal. Jadi, kita perlu agak serius memikirkan masalah ketersediaan di tahun 2020,” kata Dwi ketika dihubungi Bisnis/JIBI, baru-baru ini.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan total produksi pada 2018 berjumlah 56,54 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 32,42 juta ton beras.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan terjadi selama November 2019 sampai Maret 2020 dengan puncak penghujan pada Februari sampai Maret.

Sedangkan musim kemarau diperkirakan terjadi pada April sampai Oktober dan tidak serentak di seluruh Indonesia. Dwi mengemukakan siklus cuaca ini bakal memengaruhi masa tanam kedua tanaman pangan.

Dia menjelaskan sebagian petani bakal memilih menanam tanaman palawija di tengah potensi pasokan air yang berkurang.

“Perkiraan panen masa tanam pertama Maret dan masuk puncak pada April, setelah itu Mei akan memasuki kemarau. Sebagian petani tak lagi menanam padi, tetapi palawija. Untuk itu dua komoditas akan bersaing untuk memperoleh lahan yakni padi dan jagung,” ujarnya.

Baca pula: Banjir Jabodetabek: Pengungsi Jadi 100.000 Orang, 5 Desa Di Bogor Terisolasi

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi memastikan pasokan padi bakal aman selama masa tanam sampai puncak panen yang berlangsung pada Maret sampai April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya