SOLOPOS.COM - Sebanyak 200 tabung oksigen diberikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada Senin (2/8/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit atau RS rujukan Covid-19 Kota Solo terus menurun hingga menjadi 72 persen pada Senin (2/8/2021). Meski begitu, keterisian bed ICU Covid-19 masih 94 persen.

Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo mencatatkan tambahan kasus Corona yang mulai menurun dalam beberapa hari terakhir. Meski kasus menurun namun kebutuhan oksigen belasan RS Kota Bengawan masih fluktuatif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Meski kasus menurun dan BOR menurun, kebutuhan oksigen masih belum bisa dikatakan menurun karena kebutuhannya fluktuatif atau setiap hari berbeda. Saat ini, [pasokan oksigen] boleh dikatakan aman,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Mal dan Pusat Perbelanjaan Solo Segera Dibuka? Ini Kata Wali Kota Gibran

Hari itu, Dinas Kesehatan Kota Solo menerima bantuan oksigen dari Bank Indonesia di Balai Kota Solo. Lebih lanjut, Ning, sapaan akrabnya, meminta seluruh rumah sakit (RS) rujukan untuk mengisi laporan di Jateng Oksigen Stock System (JOSS).

Juga mengisi Sistem Informasi Rujukan Rumah Sakit Terintegrasi (SIRRST) guna memantau ketersediaan dan distribusi oksigen. Dari situ, kebutuhan bisa terpantau sehingga bisa langsung disuplai apabila stok mulai menipis. “Relatif aman dibandingkan kemarin, meski dua hari lalu sempat kritis namun sudah terselesaikan,” bebernya.

Kebutuhan Harian Oksigen Fluktuatif

Ning menyebut kebutuhan oksigen harian masih fluktuatif. Apabila beberapa waktu lalu sempat menyentuh 59 ton kemudian 70 ton, hari-hari ini sudah mulai turun karena kasus yang juga menurun.

Baca Juga: Kabar Duka, Pemilik Batik Danar Hadi Santosa Doellah Meninggal Dunia

“Kalau sekarang ditanya kebutuhan berapa, belum bisa jawab karena Solo punya banyak RS rujukan. Sehingga kami berharap posisinya aman dan rekanan-rekanan RS bisa bekerja dengan baik. Kalau mereka enggak mengedrop oksigen. Mungkin mereka belum punya stok,” ucapnya.

Ihwal BOR yang mulai turun, ia mengaku belum bisa menyebutnya landai karena tambahan kasus hariannya masih tiga digit. Ning menginginkan kasusnya terus turun sampai dua digit atau satu digit.

“Ini juga kerja sama seluruh pihak, termasuk kerja sama rumah sakit di luar Solo. Mari segera ditangani agar mereka yang dirujuk itu kondisi tidak yang jelek. Makin cepat tertangani makin baik. Mudah-mudahan turun terus,” tandasnya.

Baca Juga: PPNI Solo: Dyah Ayu Jadi Perawat Ke-11 yang Meninggal Positif Corona

Di lokasi yang sama, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan penurunan kasus juga terjadi di Soloraya.

“Harapannya pada pekan depan atau dua pekan lagi sudah mulai bisa dikendalikan. Bantuan-bantuan berdatangan terus. Senin malam, akan datang lagi oksigennya dari BI juga, dari Shopee juga akan datang lagi, harapannya jangan sampai terpakai,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya