SOLOPOS.COM - Desa Wisata Ketenger (Instagram/@banyumas24jam)

Solopos.com, BANYUMAS — Terletak di lereng Gunung Slamet, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas memiliki pemandangan alam menakjubkan untuk dijelajahi. Mulai dari pegunungan hingga air terjunnya, memiliki daya pikat tersendiri. Salah satu daya pikat di Barurraden adalah Desa Wisata Ketenger.

Mengutip dari situs Kemendesa.go.id, Minggu (6/6/2021), Desa Wisata Ketenger ini terkenal memiliki alam yang asri dan alami. Bahkan keindahannya mirip seperti perdesaan di Swiss. Desa ini menawarkan pemandangan alam nan hijau. Selain itu, Desa Wisata ini memiliki banyak curug atau air  terjun.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Salah satunya adalah Curug Bayan yang berada di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden. Curug Bayan ini sangat mudah dijangkau karena hanya berjarak sekitar 2 km dari pusat wisata Baturraden.

Baca Juga : Yuk Simak 7 SMA Negeri Terbaik di Kabupaten Banyumas

Ekspedisi Mudik 2024

Biaya masuknya juga terjangkau, hanya Rp7.000 per orang dan Curug Bayan sendiri tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 7 meter. Saat musim kemarau tiba, debit air akan semakin berkurang namun berbalik saat musim hujan, debit airnya akan meluap.

Curug Bayan (Instagram_@curug_bayan)
Curug Bayan (Instagram/@curug_bayan)

Namun justru saat debit air berkurang menjadi waktu yang tepat bagi pengunjung untuk bermain air di Curug Bayan karena arusnya tidak terlalu deras, bahkan bisa digunakan untuk berenang. Pihak pengelola juga membuat kolam buatan yang disesuaikan dengan kemampuan berenang  pengunjung.

Karena masih cukup berarus, anak-anak saat berada di Curug Bayan harus tetap dalam pengawasan orang dewasa. Air di Curug Bayan ini  sangat jernih dan segar karena memang berasal dari air pegunungan.

Baca Juga : Banyumas Masih Tunggu Jadwal Seleksi ASN 2021

Tidak hanya curug atau air terjunnya saja yang menjadi daya tarik, pemandangan sekitar yang dipenuhi pepohonan hijau juga sangat memanjakan mata.  Selain itu,  terdapat juga warung yang menyediakan menu tempe mendoan khas Banyumas yang dikenal sangat lebar.

Tentunya akan sangat nikmat saat disantap dalam kondisi badan basah karena tempe yang disuguhkan masih hangat dan renyah. Selain menikmati alam, pengunjung juga bisa menjelajahi situs peninggalan masa lampau, di antaranya rel lori yang pernah digunakan sebagai pengangkut hasil hutan zaman Belanda.

Pengunjung juga dapat menikmati beberapa kesenian tradisional, seperti Ebeg atau kuda lumping, sebuah atraksi menaiki kuda mainan yang terbuat dari anyaman bambu.

Baca Juga : Kisah Peri Penunggu Hutan Jadi Asal Curug Cipendok Banyumas

Untuk mencapai Desa  Ketenger, pengunjung bisa melewati Jalan Raya Padamara, hingga bertemu tugu pertigaan, belok kanan. Setelah sampai bertemu pertigaan besar Pabuaran, belok kanan menuju Baturraden. Sebelum tanjakan ke Terminal Baturraden ada gapura di sisi kiri jalan dan nantinya akan bertemu Desa Ketenger.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya