SOLOPOS.COM - Selvi Ananda (tengah) di Loji Gandrung, Solo, Kamis (28/4/2022). (Espos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Forum Anak Solo (FAS) menyampaikan sejumlah permasalahan kepada Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Solo, Selvi Ananda, saat bertemu di Loji Gandrung, Kamis (28/4/2022).

Koordinator Divisi Promosi Hak Anak FAS, Afrisca Lintang Anugrah Pratiwi, 18, bersama teman-temannya menyampaikan beberapa isu tentang anak di Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Beberapa di antara partisipasi anak kurang dalam pembangunan, seks bebas hingga pernikahan dini, dan bullying.

“Kami mengusulkan partisipasi anak di Kota Solo ini kurang sekali. Harapannya forum anak didengar supaya aspirasi anak-anak di Solo tersampaikan kepada dinas [terkait],” kata Afrisca.

Salain itu, lanjut dia, ada laporan anak menikah karena hamil duluan. Sayangnya, FAS tidak memiliki data valid perihal persoalan itu.

Baca Juga : Kematian Ibu Hamil di Solo Tinggi, Selvi Ananda Sorot Peran Suami

Namun, FAS menyebut aktivitas anak datang ke tempat hiburan malam menjadi salah satu penyebab seks bebas hingga pernikahan dini.

“Sejumlah anak sudah datang ke clubbing. [Dugaan kami] orang tua kurang peduli. Kemudian, setiap rumah tangga berbeda, ada yang memberikan batasan tapi ada yang membebaskan [anak],” jelasnya.

FAS juga menyinggung tentang bullying. Afrisca menjelaskannya forumnya meminta Selvi membantu, terutama dalam hal sosialisasi. Harapannya tidak ada lagi anak-anak Solo mengalami bullying.

“Bullying bukan sekadar kata namun berpengaruh pada mental. Mental anak bukan hal sepele namun bisa membentuk karakter anak ke depannya,” paparnya.

Baca Juga : Antisipasi Kekerasan Anak, 65 Guru PAUD & Pengelola TPA Solo Pelatihan

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Solo, Selvi Ananda, menyinggung dampak dari seks bebas dan pernikahan dini di Solo. Tak hanya dua hal itu, istri Gibran Rakabuming Raka itu juga menyebut perihal kekerasan seksual anak.

Selvi menyebut salah satu persoalan yang muncul dalam kasus kekerasan seksual anak, yakni bingung melaporkan peristiwa yang dialami. Persoalan lainnya, lanjut dia, tidak semua korban mau menyampaikan ketidakadilan yang dialami.

“Berisiko banyak sekali, misalnya kena mental. Dari segi pendidikan, bisa putus sekolah. Segi kesehatan berisiko dan janin stunting. Masih terlalu kecil pemahaman pemenuhan gizi, menjadi ibu baru. Pasti berat, butuh pendamping,” paparnya.

Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui TP PKK akan banyak bekerja sama dengan FAS, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), dan duta Generasi Berencana (Genre).

Baca Juga : Wah, Ternyata Begini Lho Cara Selvi Ananda Didik Jan Ethes soal Puasa

“Free seks enggak boleh, di bawah umur. Ada aturan batasan usia menikah karena ada alasannya. Nah, seperti itu perlu sosialisasi ke anak-anak,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya