SOLOPOS.COM - Ilustrasi menuang pelumas. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Jika kamu memilih mengganti pelumas mobil sendiri pastikan dilakukan dengan cara yang benar, termasuk mengetahui volume yang pas, tidak boleh lebih atau pun kurang. Nah agar tidak salah melakukan perawatan simak ulasannya di tips otomotif kali ini.

Memiliki kendaraan kesayangan tentu kamu tidak ingin merawatnya secara asal-asalan, salah satu hal yang paling mendasar adalah perawatan dengan rutin mengganti pelumas oli kendaraan kesayangan kamu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun, ada yang perlu diperhatikan ketika hendak mengganti pelumas kendaraan agar tetap prima ketika dikendarai nantinya.

Baca Juga: Mobil Disel Paling Irit Solar

Karena ada dampak yang dirasakan oleh mesin jika takaran atau volume pelumas tidak pas. Apabila volumenya kebanyakan, performa mesin mobil bakal menurun. Tarikan, terutama pada putaran tinggi terasa berat. Padahal pedal gas sudah diinjak penuh.

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Rahma Putra Mahayana mengungkapkan bahwa pelumas yang berlebih akan menghasilkan fenomena yang dikenal sebagai churning, dimana mesin harus bekerja lebih keras untuk menembus oli yang berlebih, efeknya seringkali muncul gelembung udara.

“Dengan gelembung udara yang ada pada oli, maka kemampuan oli untuk melumasi komponen mesin jadi berkurang. Termasuk kinerja pompa oli dalam mendistribusikan pelumas ke jantung mekanis mobil,” ungkap Brahma Putra Mahayana dikutip dari Antara pada Senin (17/10/2022).

Baca Juga: Mobil Paling Irit Bensin di Indonesia, Cocok untuk Menghemat Pengeluaran Nih!

Meski begitu, jika memang volume dari pelumas itu kurang atau tidak tepat dengan sesuai instruksi, akan menimbulkan kerusakan pada mesin lebih besar. Mesin jadi lebih cepat panas. Kemampuan oli melumasi material di mesin tidak maksimal dan menimbulkan keausan.

“Jika kurang oli, maka lebih fatal karena suara mesin akan terdengar kasar akibat gesekan antar komponen. Suhu pelumas pun akan semakin panas dan menyebabkan oksidasi karena hasil pembakaran dalam mesin mengkontaminasi pelumas dan memicu oksidasi lebih cepat,” kata dia

Jika ini dibiarkan menurut Brahma maka lama-kelamaan akan membentuk sludge (lumpur) dan dapat menyebabkan keausan pada metal. Parahnya lagi dapat menyebabkan engine jammed alias mogok.

Jika memang dengan terpaksa harus mengganti oli secara mandiri, disarankan para pemilik harus melihat patokan volume pelumas melalui dipstick agar pas. Sebaiknya tidak melebihi huruf F (full) dan segera tambahkan pelumas apabila level pelumas sudah berada di antara huruf E (empty) dan F hingga mendekati huruf F.

Baca Juga: Tips Memilih Mobil Irit BBM agar Isi Kantong Aman hingga Akhir Bulan

“Biasakan mengecek dipstick pelumas mesin setiap minggu secara berkala atau setelah melakukan perjalanan jauh. Demi menghindari kerusakan serta mesin menjadi lebih awet,” jelas dia

Terlepas soal volume pelumas yang pas, Anda juga wajib membaca buku panduan pengguna agar tak salah saat membeli oli mesin yang sesuai spesifikasi kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya