SOLOPOS.COM - Ilustrasi minuman manis. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Dokter spesialis kesehatan anak, dr. Kurniawan Satria Denta M.Sc, Sp.A, meminta agar mewaspadai dampak buruk jika anak sudah terpapar gula tambahan sejak dini. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Kita harus ekstra hati-hati, terutama pada anak-anak, karena semakin dini orang terpapar gula tambahan, semakin besar risikonya,” kata dokter yang akrab disapa Denta dalam bincang-bincang daring Janji Pahit Minuman Manis: Mengontrol Konsumsi Minuman Manis untuk Lindungi Masyarakat di Twitter, dikutip dari Antara pada Jumat (30/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dokter anak dari Universitas Gadjah Mada itu mengatakan dampak buruk yang bisa dialami anak yang terpapar gula tambahan sejak dini meliputi gangguan metabolisme hingga kecanduan gula. Karena itu orang tua perlu mengetahui takaran yang tepat sesuai usia anak.

Baca Juga: Kenali Tanda Tubuh Kelebihan Gula

Bagi anak-anak yang sedang berada dalam masa pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI), yakni usia kisaran 6 bulan hingga 12 bulan, gula tambahan boleh diberikan maksimal lima persen dari total kalori harian.

“Untuk anak-anak yang lebih besar [batasan gula] 25 gram per hari,” jelas dia.

Denta mengimbau orang tua untuk lebih jeli dalam membaca label gizi pada minuman berpemanis dalam kemasan agar asupan gula yang dikonsumsi anak tidak berlebihan.

Makanan atau minuman yang terkesan menyehatkan, kata dia, juga perlu diamati label gizinya secara seksama untuk mengetahui seberapa besar kandungan gula. Sebagai contoh, kandungan gula dari susu segar dengan susu yang berperisa akan menunjukkan hasil yang berbeda.

Baca Juga: Pilihlah Es Teh tanpa Gula agar Kesehatan Tubuh Terjaga

Orang tua patut lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman dalam kemasan yang baik untuk dikonsumsi buah hati agar anak tidak terkena dampak buruk terpapar gula tambahan.  “Kita harus lebih detail memperhatikan gula yang tersembunyi di balik minuman yang dikonsumsi anak-anak,” kata dia.

Dia menjelaskan ketika ada asupan gula yang berlebihan dari luar tubuh, maka gula tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak. Terlalu banyak mengonsumsi gula punya dampak jangka pendek berupa gangguan metabolisme yang membuat seseorang menjadi mudah lelah.

Baca Juga: Musim Pancaroba Tiba, Ini Tips Menjaga Kesehatan Anak

“Orang lebih mudah lelah kalau banyak gula karena metabolisme energi tidak optimal,” kata dia.

Mengingat gula bisa mempengaruhi tubuh hingga ke tingkat sel, maka gangguan kesehatan bisa mempengaruhi banyak fungsi, mulai dari pencernaan, pembuluh darah hingga otak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya