SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengukur tinggi tubuh anak. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Profesor Aman Bhakti Pulungan mengatakan bahwa anak postur pendek beda dengan stunting namun tetap harus diperiksa tumbuh kembang mereka. Simak ulasannya di info kesehatan anak kali ini.

“Stunting adalah pendek tapi tidak semua anak pendek itu stunting,” ujar Prof Aman dalam diskusi daring di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Kamis (10/11/2022).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Menurut WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Lalu bagaimana cara bedakan anak berpostur tubuh pendek dan stunting? Salah satu indikator dari anak stunting adalah tinggi badannya tidak berkembang sesuai dengan usia anak. Stunting juga berpengaruh pada perkembangan otak anak yang dampak pada kecerdasaannya.

Baca Juga: Pemkab Boyolali Ingatkan Pernikahan Dini bisa Picu Kasus Stunting hingga KDRT

Prof Aman mengatakan untuk mendefinisikan anak bertubuh pendek mengalami stunting atau tidak, bisa dilihat berdasarkan tabel pertumbuhan.

Apabila tinggi dan berat badan anak tidak mengalami pertumbuhan maka dia bisa dikatakan mengalami stunting. Sedangkan anak yang memiliki berat badan normal namun tidak bertambah tinggi dapat diperhatikan dengan melihat genetik keluarga.

Baca Juga: Perbaiki Gizi Anak Stunting, Pemkot Madiun Beri Voucer Belanja Rp300.000/Pekan

“Kalau pendek karena keluarganya pendek ya kita bisa hitung dari potensi genetik, tinggi badan orangtua dan biasanya dia beratnya normal,” kata Prof Aman.

“Tapi jangan dikasih makan berlebihan nanti dia akan obese [obesitas]. Kurva berat dan tinggi ini yang jadi kuncinya,” lanjutnya.

Akan tetapi, Prof Aman juga mengatakan anak yang pertumbuhan tinggi badannya tidak berkembang harus diperiksa kepada ahli untuk dilihat apabila terjadi kelainan genetik. “Kalau dia pendek karena kelainan genetik bisa diperiksa, kelainan genetiknya itu bisa russel silver syndrom,” ujar Prof Aman.

Baca Juga: Cegah Stunting, BKKBN & NFA Ajak Warga Kendal Makan Telur

Profesor Aman mengingatkan agar orang tua selalu memperbarui pengetahuan dan terus belajar tentang tumbuh kembang anak. Menurutnya ini sangat berguna untuk mencegah terjadinya stunting.

“Kita harus paham bahwa pendek itu karena adanya malnutrisi dan infeksi kronik. Stunting enggak tiba-tiba, ada penyebabnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya