SOLOPOS.COM - Ilustrasi es krim vanila. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ketahui bahaya etilen oksida atau EtO seperti terdapat di es krim rasa vanila Haagen-Dazs. Produk es krim impor tersebut diminta ditarik dari pasaran. Simak ulasannya di info sehat.

Penarikan itu berdasarkan keputusan BPOM RI. Mengutip laman resmi BPOM RI, Kamis (21/7/2022), hal itu berdasarkan informasi yang diterima oleh Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) tanggal 8 Juli 2022 dari European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) tentang ditemukannya EtO, dengan kadar melebihi batas yang diizinkan oleh European Union (EU), pada produk es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Produk yang ditarik adalah es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs kemasan pint dan mini cup. Produk es krim dengan merek yang sama untuk kemasan 100 ml dan 473 ml yang diimpor dari Prancis terdaftar di Badan POM dan beredar di Indonesia.

Baca Juga:  Yuk, Intip Kepribadian Seseorang Berdasarkan Es Krim Favoritnya

Sebelum mengetahui bahaya etilen oksida, ketahui terlebih dahulu zat apakah itu?  Gas EtO merupakan zat berbahaya yang digunakan dalam produksi etilen glikol yang digunakan dalam berbagai produk. Misalnya obat-obatan, busa poliuretan, perekat, deterjen, tekstil, anti beku, dan pelarut.

Sementara itu industri medis menggunakan etilena glikol (turunan etilen oksida) yang diproduksi dari fasilitas sterilisasi untuk mensterilkan peralatan medis, peralatan bedah, dan produk medis lainnya. Sayangnya, proses sterilisasi, penyimpanan, pemindahan, dan penanganan etilen oksida dapat menyebabkan tempat kerja jadi beracun. Terutama jika pekerja terluka melalui kontak kulit atau polusi udara yang mengandung etilen oksida.

Baca Juga: Menperin Pengin Setop Es Krim Impor, Mungkin Enggak Ya?

Mengutip laman halodoc.com pada Kamis (21/7/2022), Badan internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan bahwa bahan kimia berbahaya etilen oksida sebagai karsinogenik. Bukti terbaru oleh Environmental Protection Agency (EPA) mengungkapkan bahwa paparan etilen oksida melalui inhalasi dapat meningkatkan potensi risiko pengembangan kanker limfohematopoietik. Contohnya seperti leukemia limfositik, mieloma, dan limfoma non-hodgkin.

Paparan etilen oksida, meskipun sedikit, dapat meningkatkan risiko bahaya kesehatan. Seperti, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, kanker payudara, dan masalah pada sistem saraf. Menelan etilen oksida diketahui dapat menyebabkan sakit perut dan nyeri.

Baca Juga: Sekte Baru Makan Mi Instan Pakai Es Krim, Katanya Creamy dan Wangi

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan etilen oksida sebagai zat yang dapat menyebabkan kanker pada manusia. Paparan jangka pendek terhadap etilen oksida kemungkinan dapat meningkatkan risiko kanker yang sangat kecil.

Selain itu, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa gas ini juga beracun bagi sistem reproduksi dan janin. Hal ini berarti etilen oksida ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Begitu juga pada anak-anak yang terpapar zat ini, mereka akan mengalami efek yang sama seperti yang dialami orang dewasa yang terpapar.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya