SOLOPOS.COM - Kelompok kesenian sanggar Kembang Sakura berkostum punokawan dalam Kirab Pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 26 di kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Rabu (20/08/2014). Festival Kesenian Yogyakarta tahun ini tidak hanya digelar di Plasa Pasar Ngasem Yogyakarta namun juga di 4 kabupaten lainya. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Kanalsemarang.com, MAGELANG-Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI, Budi Susilo Soepandji mengatakan, indeks ketahanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tertinggi di antara provinsi di Indonesia, dan Provinsi Jateng menempati posisi keempat.

“Masyarakat di kedua provinsi tersebut sangat menghargai budaya. Selain itu juga lebih fleksibel, toleransi, dan kreativitasnya tinggi, saling menghargai, dan memegang teguh falsafah Bhinneka Tunggal Ika,” katanya seperti dikutip Antara, Jumat (22/8/2014).

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Ia mengatakan hal tersebut seusai menjadi pembicara kunci pada seminar Membangun Ketahanan Budaya dan Pariwisata untuk Memperkokoh Ketahanan Nasional yang diselenggarakan PT Taman Wisata candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko dalam menyambut 200 tahun ditemukannya Candi Borobudur.

Menurut dia, sejumlah kriteria dalam indeks ketahanan tersebut semua terukir dalam Candi Borobudur. Candi Borobudur memuat filosofi Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Ketiga hal itu menyatu. Jadi sangat penting mempertahankan ketahanan nasional dan budaya.

Ia menyebutkan, ada lima provinsi besar yang memiliki tingkat ketahanan nasional tinggi. Tertinggi DIY kemudian Bali, dan nomor empat adalah Jateng. Indeks ketahanan nasional DIY tercatat 3,01 dan indeks ketahanan Jateng menunjukan angka 2,89.

“Provinsi dengan tingkat ketahanan nomor tiga kalau tidak salah di antara Sumbar atau Jawa Timur, persisnya saya kurang hafal. Yang jelas dengan indeks ketahanan tinggi, orang Jogja dan Jateng tidak mudah terhasut dan terprovokasi,” ucapnya.

Ia menuturkan, indeks ketahanan paling tinggi ditetapkan angka lima. Ada tiga kategori ketahanan versi Lemhannas, yakni sangat tangguh, tangguh, cukup tangguh, kurang tangguh, dan rawan.

DIY dan Jateng, berada di level cukup tangguh dari sisi ketahanan nasional dan budaya.

“Sedangkan untuk provinsi kategori rawan indeks ketahanannya berada di bawah angka 1,75. Jumlahnya kurang dari 10 provinsi, tetapi tidak akan saya sebut di sini,” ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya