SOLOPOS.COM - Guru menenangkan siswa yang kesurupan di masjid SMP Negeri 10 Solo, Kamis (20/10/2016). (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Kesurupan kembali dialami sejumlah siswa SMPN 10 Solo.

Solopos.com, SOLO — Kesurupan massal kembali terjadi di SMP Negeri 10 Solo, Jumat (21/10/2016) pagi. Pengelola sekolah akan menggelar doa bersama yang melibatkan seluruh guru di sekolah tersebut, Jumat malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sehari sebelumnya, sekitar pukul 11.00 WIB,  sedikitnya 30 siswa dan siswi sekolah itu kesurupan saat sedang mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di kelas. Akibatnya, siswa dipulangkan lebih awal.

Ekspedisi Mudik 2024

Siswi Kelas VIII F SMPN 10 Solo, Hana Nur Faiza, menuturkan kesurupan massal yang terjadi sehari sebelumnya berlanjut pada Jumat pagi saat para siswa diajak mengikuti doa bersama di lapangan basket.

“Tadi sekitar pukul 07.00 WIB lebih sedikit, kami dikumpulkan di lapangan basket untuk kegiatan keagamaan. Setelah berdoa, tiba-tiba salah satu teman kami ada yang jatuh. Terus ditolong, yang menolong juga kena dan menjalar ke yang lain,” tutur dia, Jumat siang.

Hana mengatakan jumlah siswa yang kesurupan pagi itu hampir sama dengan kejadian sehari sebelumnya. “Selama saya sekolah di sini, baru dua hari ini melihat kesurupan massal seperti ini,” katanya.

Menurut dia, siswa yang kerasukan segera ditangani. Sedangkan siswa yang lain, dipulangkan lebih awal pada pukul 09.00 WIB. “Tadi disuruh pulang awal,” ujar dia.

Pejabat Humas SMPN 10 Solo, Muji Widodo, mengatakan pihak sekolah berencana menggelar doa bersama para guru di aula sekolah pada Jumat malam. “Kami adakan doa bersama di sini nanti malam,” kata dia.

Para siswa yang dipulangkan lebih awal tetap diberikan tanggung jawab belajar mandiri di rumah. Hal itu dilakukan agar kondisi belajar sementara tetap kondusif.

“Siswa setelah pengarahan singkat, diberi tugas oleh guru masing-masing untuk dikerjakan di rumah sehingga mereka tidak ketinggalan pelajaran. Tetap belajar walaupun di rumah,” bebernya.

Dia berharap kegiatan belajar dan mengajar di sekolahnya segera kembali normal. Sekolah juga tidak berencana meliburkan siswanya setelah kejadian tersebut.

Ihwal penyebab kesurupan massal, Muji enggan berspekulasi. “Yang jelas kondisi anak sedang kurang sehat. Melihat temannya jatuh, kondisi psikologis yang lain ikut terpengaruh. Semoga ini terakhir,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya