SOLOPOS.COM - Salah seorang siswa SMAN 1 Jatinom yang kesurupan tengah ditangani. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Kesurupan Klaten terjadi di SMAN 1 Jatinom.

Solopos.com, KLATEN–Belasan siswa SMAN 1 Jatinom, Klaten kesurupan saat berlangsung jam pelajaran di sekolah setempat, Kamis (11/2/2016). Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut menjadi kacau.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa kesurupan terjadi mulai pukul 11.00 WIB. Waktu itu, beberapa siswa di kelas XI IPS 2 berteriak histeris. Seketika itu pula, sejumlah siswa di kelas X dan XII juga berteriak histeris. Rata-rata, suhu badan para siswa yang kesurupan mengalami panas. Di antara mereka juga pingsan. Para siswa yang kesurupan digotong menuju ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang tata usaha (TU).

Pengelola sekolah yang panik langsung menghubungi sejumlah ‘orang pintar’ di permukiman warga yang tak jauh dari sekolah. Pengelola sekolah dan warga bahu-membahu memberikan pertolongan terhadap siswa yang kesurupan. Lantaran suasana sekolah dinilai tak kondusif, pengelola sekolah mempersilakan para siswa yang lain pulang ke rumah masing-masing. Penanganan siswa yang kesurupan rampung pukul 13.00 WIB.

“Jumlah persisnya tidak sempat menghitung. Yang jelas cukup banyak. Kami yang memperoleh informasi itu langsung menghubungi warga lain yang memahami persoalan ini. Dua warga yang kami hadirkan ke sini, yakni Zainuri dan Eri. Penanganan kesurupan di sini tergolong cepat,” kata Ketua Komite SMAN 1 Jatinom, Joko Siswanto, saat ditemui Solopos.com di sekolah setempat, Kamis.

Kepala SMAN 1 Jatinom, Purwanti, mengaku kaget dengan kejadian kesurupan itu. Kejadian kesurupan yang menimpa para siswa berlangsung hampir berbarengan waktunya.

“Jumlah yang kesurupan pastinya di atas 10 siswa. Kami tak tahu kronologi dan penyebab utamanya. Tiba-tiba ada siswa yang berteriak histeris. Ini di luar kendali kami. Lantaran suasana jadi ramai, para siswa yang tidak kesurupan kami persilakan pulang ke rumah masing-masing [agar tidak ada yang kesurupan lagi]. Semestinya, jam pulang sekolah 15.15 WIB,” katanya.

Guna menghindari kejadian serupa di waktu mendatang, lanjut Purwanti, para siswa akan dibekali materi keimanan dan ketakwaan. Para siswa didorong untuk berdoa sebelum belajar agar terhindar dari gangguan makhluk halus.

“Jumlah siswa di sini mencapai 600-an siswa. Bisa juga, kami akan panggil motivator ke sini agar para siswa selalu fokus dan semangat selama belajar. Satu pekan lalu, kejadian kesurupan juga pernah menimpa siswa kami, tapi tidak sebanyak ini,” katanya.

Salah satu siswa SMAN 1 Jatinom, Hafinda, mengatakan kejadian kesurupan yang terjadi di sekolahnya sempat membuat panik para siswa. Terlebih, siswa yang kesurupan berasal dari berbagai kelas.

“Yang kesurupan ini merata. Tak hanya kelas X, siswa kelas XI dan kelas XII banyak yang kesurupan juga. Agar kejadiannya tidak mraman ke siswa lainnya, kami diperbolehkan pulang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya