SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Pemkot Solo mengakui kesulitan melakukan tracing atau pelacakan kontak pasien positif corona. Karena itu, Pemkot ingin membuka data detail pasien.

Namun, hal itu terkendala undang-undang. Keinginan untuk membuka data itu disampaikan. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo yang juga Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Ahyani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat jumpa pers di Balai Kota Solo, Rabu (22/4/2020), Ahyani mengaku ingin membuka data detail seluruh pasien positif . Menurutnya, detail data sangat penting untuk memudahkan tracing kontak pasien.

Update Rapid Test Corona Klaster Gowa Sragen: Positif Bertambah Jadi 31 Orang

“Terus terang, kami kesulitan tracing. Contohnya saya, dalam sehari bisa bertemu banyak orang, bagaimana tracing-nya kan tidak mudah,” kata dia.

Ahyani mengaku kewalahan dalam hal tracing kontak itu mengingat jumlah pasien positif corona di Solo yang terus bertambah setiap harinya. Dia ingin membuka data namun terkendala undang-undang.

Pemkot ingin membuka nama, alamat lengkap, hingga riwayat perjalanan pasien. "Kalau mau bisa saja. Tapi tidak mungkin kami membuka, sebab ini terkait undang-undang," kata dia.

2 Anak-Anak Positif Corona di Solo Diduga Tertular Lewat Transmisi Lokal

Ahyani mengatakan data detail pasien positif corona di Solo paling maksimal hanya disampaikan kepada tetangga kanan kiri atau melalui RT dan RW untuk tracing kontak.

"Kami beritahukan agar mereka waspada. Informasi di media malah cuma sampai kelurahan,” jelasnya.

Data kumulatif hingga Kamis (23/4/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif sebanyak 15 orang yang tersebar merata di lima kecamatan.

Jadwal Imsakiyah Kota Solo, Jumat 24 April 2020

Dari jumlah itu dua di antaranya adalah anak-anak usia di bawah 10 tahun yang baru diumumkan positif corona pada Kamis (23/4/2020). Pemkot Solo belum melakukan tracing kontak pasien positif corona dari kalangan anak-anak itu.

15 Kasus Positif

Tracing kontak rencananya dilakukan pada Jumat (24/4/2020). Di sisi lain, ada 10 dari total 15 pasien positif corona yang saat ini masih menjalani perawatan di ruang isolasi rumak sakit di Solo.

Tiga orang lainnya dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal dunia. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Pasar Kliwon dengan jumlah total enam kasus disusul Jebres sebanyak lima kasus.

Ibu Rumah Tangga Karanganyar Positif Covid-19, Tak Ada Riwayat Perjalanan 

Sementara total pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebanyak 21 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) aktif sebanyak 83 orang.

“Data kumulatif total PDP 92 orang, 55 sembuh, dan 16 orang meninggal dunia. Total ODP 444 orang, enam rawat inap, 77 rawat jalan, 83 masih dipantau, dan sisanya selesai pemantauan,” ungkap Ahyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya