Kesregepen

Jarang ada anak sekolah yang sregep-nya melebihi Jon Koplo, siswa kelas VI SD yang tinggal di kawasan Bendosari, Sukoharjo, ini. Bayangkan, pulang sekolah ia belajar, sore hari juga belajar, habis Isya belajar lagi, Subuh ia juga telah bangun dan belajar. Padahal sebagai anak tunggal, Jon Koplo ditinggal kedua orang tuanya bekerja sampai sore hari.

Siang itu setelah salat Zuhur dan makan siang, Jon Koplo rebahan di tempat tidur. Dasar cah sregep,  sambil rebahan pun ia tetap membaca buku pelajaran. Namun karena capai dan ngantuk, ia pun ketiduran.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Beberapa jam kemudian, Koplo terbangun. Melihat suasana mendung dan gelap, tanpa melihat jam dinding, ia segera bergegas ke kamar mandi.

Setelah mandi super kilat, Koplo segera berpakaian seragam lengkap dan menyambar tas ransel berikut sepedanya, lalu nggeblas menuju sekolah. “Syukurlah, ia belum terlambat,” batin Koplo.

Sekolah tampak masih sepi, bahkan pintu gerbang pun masih tutup. Koplo menunggu sambil duduk di samping gerbang.

Pada saat itulah Tom Gembus, teman satu kelasnya, melintas dengan sepedanya. Tetapi Gembus hanya pakai kaos dan sandal jepit.

“Ngapain Plo, kok masuk sekolah? Memang tadi disuruh Pak Guru masuk lagi?” tanya Gembus.

“Hla kamu sendiri, pagi-pagi kok malah pit-pitan? Enggak masuk ta?”  Koplo balik tanya.

“Pagiii…? Ha-ha-haa… Nglindur kamu, Plo! Ini kan sore? Sregep ya sregep, tapi jangan kesregepen…” ujar Gembus.

Mak jenggirat, Koplo kaget. “Hloh, ini sore ta?!” tanyanya kepada dirinya sendiri.

Merasa kisinan karena kecelik, Koplo pun langsung nyengklak sepedanya dan nggeblas pulang disaksikan Tom Gembus yang masih ngakak menertawakannya

Rahmat Putu Niti, Perumahan Mertan Indah RT 004/RW 011, Mertan, Bendosari , Sukoharjo 57572