SOLOPOS.COM - Rektor Universitas PGRI Madiun (Unipma), Dr.H.Parji, M.Pd, saat memberikan materi dengan tema “Menyiapkan Lulusan Unipma di Era Revolusi Industri 4.0” dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2020, Selasa (8/9/2020).

Solopos.com, SOLO—Untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 setidaknya diperlukan tiga literasi yang harus dikuasai, literasi, literasi teknologi, dan literasi manusia.

Hal itu diungkapkan Rektor Universitas PGRI Madiun (Unipma), Dr.H.Parji, M.Pd, saat memberikan materi dengan tema “Menyiapkan Lulusan Unipma di Era Revolusi Industri 4.0” dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Karena pandemi Covid-19, kegiatan PKKMB Unipma tahun 2020 menggunakan sistem daring atau sistem online melalui kanal Youtube, pada Selasa (8/9/2020).

Dijelaskan Rektor, di era revolusi industri 4.0 mahasiswa tidak cukup hanya menguasai literasi lama, seperti membaca, menulis, dan matematika sebagai modal dasar untuk berkiprah di masyarakat.

Saat ini kita perlu menguasai literasi data yang merupakan kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (big data) di dunia digital.Kemudian literasi teknologi, yakni memahami tata cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence, engineering principles, dan biotech).

Kedua literasi tersebut, menurut Parji, juga harus ditunjang dengan literasi manusia atau literasi humanis. Hal ini sudah disiapkan oleh Unipma.

“Sebenarnya jika tidak ada Covid-19, mahasiswa baru bisa memilih organisasi kemahasiswaan untuk mengasah kepemimpinan, belajar dalam tim, belajar budaya baik dalam negeri dan luar negeri,” ujarnya.

Kasus Covid-19 Di Solo Tambah 10, Transmisi Lokal Menyebar Cepat

Kewirausahaan

Tak hanya membekali mahasiwa dengan bidang akademik, Unipma juga membekali mahasiswa  dengan enterpreneurship yang akan disesuaikan dengan perkuliahan di Unipma.

“Atau dengan kata lain pembelajaran Unipma tidak hanya mengenai hard skill tapi juga soft skill,” ujar Parji. Hal ini untuk dilakukan untuk membangunan kemampuan mahasiswa baik di bidang akademik maupun non akademik.

Mengingat, ternyata dari hasil riset National Association of College and Employee (NACE) di Amerika Serikat, mengungkapkan fakta, dari 20 kriteria penting seseorang, indikator “IPK tinggi” hanya menempati urutan ke-17. Indikator terpenting lainnya antara lain yaitu kemampuan berkomunikasi, kejujuran, interpersonal, integritas, kerja sama, dan etika.

Angka pengangguran meningkat dengan tajam dalam situasi Covid. Untuk itu, Unipma juga memberi pembekalan khusus bagi mereka yang akan diwisuda dengan beragam materi agar mereka siap masuk ke dunia kerja atau menjadi wirausaha.

Pembekalan juga diberikan kepada mahasiswa baru Unipma. “Pembekalan ini paling tidak bisa memberikan wawasan bagi mahasiswa baru untuk melaksanakan perkulihan di Unipma, harapannya nanti bisa belajar dengan lancar dan sesuai harapan kalian dan orang tua,” ujar Parji.

Hal ini sesuai dengan visi Unipma menjadi perguruan tinggi yang unggul di tingkat nasional dan menghasilkan lulusan yang cerdas, berdaya saing, dan memiliki kemampuan berwirausaha.

Pasangan Emas Olimpiade Bicara Di Diskusi Haornas Solopos

Prestasi Unipma

Sebagai universitas paling besar dan lengkap di Jawa Timur bagian barat, saat ini Unipma memiliki 27 program studi (prodi) yang terdiri atas 24 program S1, 2 program pasca, satu pendidikan profesi.

Pada kesempatan itu Parji juga mengungkapkan sederet prestasi yang diraih Unipma dan mahasiswanya tidak hanya tingkat regional tapi juga nasional. Antara lain Unipma berhasil berada di posisi 61 dalam pemeringkatan 4ICU 100 Top perguruan tinggi nasional.

Di pemeringkatan Weibometric Unipma menempati posisi 95 dari sebanyak 4.700 perguruan tinggi di Indonesia.

“Tahun ini prestasi kemahasiswaan kita juga luar biasa. Sementara untuk mahasiswanya Unipma masuk 10 besar untuk program kreativitas mahasiswa.” ujarnya.

Selain itu Unipma juga merupakan 20 perguruan tinggi terpopuler di media sosial. Unipma juga masuk dalam 20 PTS dengan subscriber terbanyak.

Tak ketinggalan Parji juga memperkenalkan jajarannya antara lain direktur Pascasarjana dan para dekan, agar mahasiswa mengenal para bagian dari kampus tersebut walaupun saat ini secara online.

Menurutnya, kampus yang baik dan yang hebat itu adalah kampus yang mampu menangkap tren perkembangan zaman. Tren perkembangan perguruan tinggi seperti orientasi menuju Universal Higher Education, open content dan MOOCS, relevansi dan kontribusi terhadap ekonomi, kompetisi global-sertifikasi dana akreditasi, dan lain-lain. Unipma Madiun pun telah menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut.

Ucapan Selamat Datang

Unipma Sambut Cendekia Muda Lewat PKKMB Online, Selasa (8/9/2020).
Unipma Sambut Cendekia Muda Lewat PKKMB Online, Selasa (8/9/2020).

Sebelumnya, saat membuka PKKMB Parji memberikan selamat datang dan selamat menjadi mahasiwa kepada para mahasiswa baru. Ia menyampaikan meskipun PKKMB dilakukan secara daring namun dengan teknologi informasi mampu menyempurnakan kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Parji menyampaikan bahwa menjadi mahasiswa tentu berbeda dengan siswa. Ketika masih siswa akan banyak dibimbing, sementara keberhasilan belajar di kampus akan sangat ditentukan dengan kemandirian.



“Jadi dulu di SMA/SMK masih melalui pembelajaran yang banyak dituntun dan dibimbing. Sedangkan basis pembelajaran di kampus bersifat mandiri. Apalagi, dalam situasi pandemi Covid-19. Nanti proses pembelajaran banyak bersifat mandiri tetapi tetap mendapatkan bimbingan dari para dosen,”ujar Parji.

Tak lupa ia memotivasi mahasiswanya agar tidak khawatir saat pembelajaran saat pandemi sebab Unipma siap dalam menghadapi Covid-19 dengan sistem pembelajaran Elma (e-learning Unipma) yang sangat mapan.

Tak hanya itu, Unipma juga siap mencetak lulusan yang punya daya saing dalam dunia kerja. “Unipma siap dengan program-program mutakhir, sehingga saya pastikan lulusan Unipma adalah lulusan yang mampu berdaya saing tidak hanya di tingkat nasinal tapi juga internasional,” tuturnya.

Inovasi

Di era pandemi Covid-19, Unipma juga berinovasi dalam menyambut mahasiswa baru melalui daring atau online lewat platform eLMA. Kegiatan PKKMB tersebut diadakan dua periode yaitu pada 8-15 September 2020 dan 13-20 Oktober 2020.

“Tujuannya adalah menanamkan kecerdasan berbangsa, bernegara, bela negara, serta peduli lingkungan dan masyarakat sesuai dengan 4 pilar kebangsaan, pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Kedua, memperkenalkan sistem pembelajaran dan kehidupan civitas akademi di perguruan tinggi dengan menanamkan nilai-nilai dasar pendidikan dan perguruan tinggi,” ujar Ketua panitia PKKMB tahun 2020, Andi Rahman Putra S.Kom,. M.M.S.I.

Pada PKKMB periode ini, sebanyak 1.226 mahasiswa mengikuti kegiatan PKKMB, dengan perincian 1.131 mahasiswa baru tahun 2020/2021 dan 95 mahasiswa lama tahun 2019/2020 yang tidak mengikuti atau tidak lolos PKKMB tahun 2019.

“Pemateri atau narasumber berasal dari PLPP PT PGRI Madiun, Rektorat, Dekan, Kaprodi, Dosen yang berkompeten, Korem 081 dan BNPT Jatim,”ujarnya.

Sebagai tanda pembukaan PKKMB Unipma tahun 2020, Rektor memukul gong sebanyak 3 kali. Kemudian, dilanjutkan dengan penyematan kepada 5 orang perwakilan cendekia muda atau perwakilan peserta PKKMB Unipma oleh rektor dan didampingi wakil rektor.

Lima orang cendekia muda merupakan perwakilan dari masing-masing fakultas yang ada Unipma. Kegiatan pembukaan tesebut, ditutup dengan doa yang dibacakan oleh Drs. Ibnu Mahmudi M.M.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya