SOLOPOS.COM - Para siswa TK di Semarang terlihat antusias menyaksikan pementasan wayang orang di Gedung Wayang Orang (WO) Ngesti Pandawa, kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Selasa (14/3/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kesenian tradisional wayang orang diperkenalkan kepada siswa-siswi TK di Semarang dengan menyaksikannya secara langsung.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pandangan Muhammad Joy, 6, tak berkedip memperhatikan adegan demi adegan yang diperankan seniman wayang orang yang mempergelarkan seni pertunjukan tradisional itu di Gedung Wayang Orang (WO) Ngesti Pandawa, kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Semarang, Selasa (14/3/2017).

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Meski pun, suara gaduh dari rekan-rekan sebaya terdengar keras di sekelilingnya, ia tampak serius memperhatikan pementasan wayang orang dengan lakon Abimanyu Gendong itu. Maklum saja, ini kali pertama Joy melihat pementasan wayang orang. Jangankan menontonnya secara langsung, melihat melalui layar kaca pun ia belum pernah.

“Bagus, lebih bagus dari [sinetron] Kiai Santang di televisi. Baju [kostum] yang dipakai pemainnya juga bagus-bagus,” tutur siswa TK Islam Primadana itu saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela pementasan.

Bukan hanya Joy siswa TK yang kali itu mendapat kesempatan menyaksikan pementasan wayang orang tersebut. Setidaknya ada sekitar 3.000 anak-anak dari 76 TK di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang bisa menyaksikan pementasan wayang orang itu.

Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Pedurungan, Rusriyanti, mengatakan memang sengaja seluruh siswa TK di Pedurungan untuk menyaksikan wayang orang. Selain guna memperkenalkan budaya Jawa–khususnya seni pertujukan, langkah ini juga untuk memperkenalkan kesenian tradisional kepada para siswa TK di Kota Semarang.

“Agenda ini sebenarnya rutin kami adakan setiap dua tahun sekali. Ya, untuk nguri-nguri kabudayan. Selain itu juga memperkenalkan kesenian tradisional kepada mereka,” ujar Rusriyanti.

Rusriyanti menambahkan ada banyak manfaat yang diperoleh para siswa TK dengan menonton wayang orang. Selain mengenal kesenian daerah, anak-anak TK di Kota Semarang itu juga bisa belajar dari karakter para tokoh pewayangan.

“Karakter yang ditampilkan dalam wayang orang itu, terutama para tokoh kebaikannya sangat bagus. Contoh Abimanyu, sejak kecil dia digambarkan sudah memiliki jiwa kesatria. Semoga karakter ini bisa diserap dan dicontoh oleh anak-anak,” beber Rusriyanti.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya