SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus Corona. (Bisnis-Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Sragen mencapai 82,83%. Tingginya angka pasien sembuh tersebut menjadi salah satu indikator Sragen menuju zona kuning atau bahkan zona hijau.

Sementara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen berencana membuka sekolah untuk pembelajaran tatap muka mulai awal 2021 mendatang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kabid Pengendalian dan Pengawasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Sri Subekti saat dihubungi Solopos.com, Rabu (4/11/2020), menyampaikan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 82,99%.

Wisata OMAC Klaten Belum Jelas Kapan Dibuka, Ternyata Ini Sebabnya

Ekspedisi Mudik 2024

Persentase tersebut dihitung dari jumlah pasien sembuh dibandingkan dengan total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sragen.

Bekti, sapaan akrabnya, menyebut jumlah pasien sembuh per Rabu sore sebanyak 717 orang dari total kasus Covid-19 di Sragen sebanyak 864 orang. Jumlah pasien sembuh per Rabu sebanyak delapan orang dan jumlah kasus positif sebanyak delapan orang.

“Tingginya kesembuhan pasien Covid-19 itu karena imunitas yang kuat dan sebagan besar merupakan pasien asimptomatik atau orang tanpa gejala. Mereka melakukan isolasi mandiri dan difokuskan di Technopark Sragen. Daya tahan tubuh dan imunitas mereka dikelola sedemikian rupa sehingga cepat sembuh,” ujarnya.

Debat Publik Pilkada Solo: KPU Siapkan 2 Segmen Khusus Cawali-Cawawali Saling Serang

Bekti mengatakan ketika masuk masa isolasi mandiri langsung diberi multivitamin dan makanan dengan gizi seimbang.

Fasilitas untuk Menghindari Kebosanan

Selain itu, Bekti menerangkan pemerintah juga memberi fasilitas selama isolasi mandiri berupa kegiatan-kegiatan untuk menunjang kebugaran imunitas pasien, seperti olahraga, kerja bakti, tempat mancing biar tidak bosan, dan sarana bermain anak untuk menghindari kebosanan.

“Penentuan zona daerah itu tidak hanya dari angka kesembuhan tetapi ada 15 indikator yang dihitung untuk menentukan zonasi daerah. Karena banyaknya indikator maka tidak bisa memperkirakan potensi Sragen menuju zona kuning atau hijau,” jelasnya.

Terpisah, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen Prihantomo mengatakan sebanyak 95% anak sekolah, khususnya SMP, menginginkan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Covid-19 Serang Lurah Hingga Wali Kota Semarang, Ini Respons Gubernur Jateng

Prihantomo menyampaikan selama ini mereka belajar dari rumah lewat daring dan bisa terpantau lewat aplikasi yang bisa diakses kepala sekolah dan Disdikbud Sragen.

“Untuk sementara pembelajaran daring itu tetap jalan sampai ujian semester I ini karena habis ujian biasanya libur. Kemudian mulai masuk lagi pada awal 2021. Kami berencana mencoba tatap muka di awal 2021. Kalau sekarang tanggung karena sebentar lagi ujian semester. Pembelajaran tatap muka itu memungkinkan bila melihat tingkat kesembuhan kasus Covid-19 di Sragen yang relatif tinggi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya