SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan Rusunawa Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, yang sebenarnya sudah tidak layak huni. Foto diambil November 2021. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa atau Rusunawa Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, masih menunggu kepastian kapan mereka harus mengosongkan bangunan berikut kompensasi yang dijanjikan Pemkot Solo.

Seperti diketahui, bangunan Rusunawa Semanggi direncanakan dibongkar kemudian dibangun ulang karena kondisinya sudah tidak layak huni. Selama proses pembongkaran dan pembangunan kembali, para penghuni akan diminta pindah untuk sementara waktu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pemkot menyatakan akan memberikan kompensasi kepada para penghuni selama pindah sementara. Para penghuni rusunawa tersebut berharap segera ada kepastian kapan mereka harus pindah sementara karena mereka juga khawatir dengan keselamatan mereka.

Ketua RT 006/ RW 002 Kelurahan Mojo, Sunarto, yang tinggal di Rusunawa Semanggi Solo mengatakan ia belum mengetahui kapan penghuni harus mengosongkan rusunawa. Bahkan sempat ada beberapa penghuni yang telah meninggalkan rusunawa karena mengira rencana pembongkaran sudah dekat.

Setidaknya ada 20-30 persen penghuni Rusunawa Semanggi Blok A yang sudah mulai meninggalkan hunian mereka. “Belum tahu persisnya kapan. Yang pasti dulu ada info kemudian banyak warga yang sudah pindah bahkan kembali lagi. Mungkin misinformasi, seharusnya informasi kan satu pintu dari ketua tapi mungkin dengar dari luar,” jelasnya saat ditemui di tempat tinggalnya, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga: Pemkot Solo akan Merobohkan Bangunan dan Membangun Ulang Rusunawa Semanggi

Dia menilai pengosongan yang lebih cepat sebetulnya juga turut menyelamatkan penghuni dari risiko keselamatan yang mengancam akibat rusaknya bangunan yang dinilai sudah tak layak huni itu. “Sebetulnya sisi positifnya pindah itu karena [menghindarkan penghuni dari] risiko kerawanan rumah yang sudah seperti ini,” tuturnya.

Namun, Sunarto mengatakan bersama penghuni lain akan tetap menunggu keputusan yang pasti terkait waktu pengosongan Rusunawa Semanggi Solo. “Kalau kami menunggu sampai final. Makanya kami pertahankan sambil menunggu informasi yang pasti. Sampai sekarang juga belum,” jelasnya.

Sebagian Penghuni Sudah Pindah

Berdasarkan pantauan Solopos.com di rusunawa kompleks A, kondisi bangunan tampak lebih baik dibanding kompleks B. Kompleks B banyak terdapat tembok yang mengelupas hingga tampak besi-besinya.

Baca Juga: Rusunawa Semanggi Solo Bakal Dirobohkan, Penghuni Meminta Solusi

Saluran pembuangan limbah juga tampak buruk. Terdapat genangan air di sekitar septic tank. Sementara di blok B, sudah lebih dari 50 persen penghuni meninggalkan rusunawa lantaran kondisi bangunan yang sudah tak layak tersebut.

“Tinggal 28-an KK yang masih di sini. Sisanya ya udah mencar karena ini bangunannya kan sudah rawan,” tutur salah satu warga rusunawa blok B yang enggan disebut namanya.

Sebelumnya, Pemkot Solo menjanjikan adanya uang ganti sewa sementara kepada para penghuni Rusunawa Semanggi Solo senilai Rp5 juta. Hingga kini penghuni rusunawa juga masih belum tahu kapan akan kompensasi sampai di tangan mereka.

Baca Juga: Penghuni Rusunawa Semanggi Solo Harus Pindah, Santunan Dibagi pada 2022

Kepala UPT Rumah Sewa, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), Iswan Fitradias, telah memastikan nominal uang ganti sewa sementara penghuni rusunawa Semanggi. “Kalau itu ya sudah pasti segitu. Karena sudah ada SK Wali Kota, jadi diusahakan memang segitu [Rp5 juta],” terang Iswan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya