SOLOPOS.COM - Dokter memeriksa gigi pasien di Puskesmas Selogiri, Wonogiri, belum lama ini. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Wonogiri masih kekurangan sekitar 866 tenaga puskesmas untuk ditempatkan di 25 kecamatan.

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri masih kekurangan 866 tenaga kesehatan puskesmas mulai dari dokter hingga perawat. Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak bisa serta merta merekrut personel baru karena terkendala regulasi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kendati demikian, Dinkes Wonogiri tak habis akal. Sebagai langkah awal pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan itu, Dinkes akan menjadikan 10 puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan status BLUD, puskesmas dapat merekrut tenaga kesehatan baru secara mandiri.

Kepala Dinkes Wonogiri, Adhi Dharma, saat ditemui Solopos.com di Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Minggu (25/2/2018), menyampaikan semua puskesmas kekurangan tenaga kesehatan, baik dokter umum, dokter gigi, apoteker, ahli gizi, perawat, perekam medik, dan sebagainya.

Berdasar pemetaan, saat ini ada 1.124 tenaga kesehatan berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun non-PNS. Sementara kebutuhan tenaga kesehatan mencapai 1.990 orang, berarti masih kurang 866 orang.

Adhi mencontohkan kebutuhan apoteker mencapai 34 orang, tetapi baru ada dua orang sehingga masih kurang 32 orang. Dokter yang dibutuhkan 90 orang sedangkan sekarang baru ada 39 orang, jadi masih kurang 61 orang.

Dokter gigi kini baru ada 32 orang padahal idealnya di Wonogiri perlu ada 61 orang sehingga masih kurang 29 orang. Ihwal dokter, tak sedikit puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua dokter, itu pun kepala puskesmas yang merangkap menjadi dokter.

Ada puskesmas rawat inap yang hanya memiliki dua dokter. Padahal idealnya, puskesmas rawat inap setidaknya memiliki empat dokter.

Di Wonogiri terdapat 34 puskesmas yang tersebar di 25 kecamatan. Lima di antaranya puskesmas rawat inap, yakni Puskesmas Baturetno I, Puskesmas Jatisrono I, Puskesmas Purwantoro I, Puskesmas Wuryantoto, dan Puskesmas Pracimantoro I.

Di sisi lain, Dinkes tak dapat serta merta merekrut tenaga kesehatan baru, terlebih yang berstatus PNS. Dia berharap rekrutmen PNS yang sudah diwacanakan pemerintah pusat tahun ini termasuk rekrutmen tenaga kesehatan untuk Wonogiri.

“Kekurangan itu segera dipenuhi, tetapi secara bertahap. Meski tenaga kesehatan kurang, tapi kami selalu berupaya memberi layanan yang optimal,” kata Adhi.

Dinkes tahun ini berupaya menjadikan lima hingga 10 puskesmas yang terakreditasi madya dan tidak sedang direhab sebagai BLUD. Dengan begitu puskesmas bersangkutan akan memiliki wewenang merekrut tenaga kesehatan non-PNS secara mandiri.

Puskesmas itu seperti Puskesmas Tirtomoyo I, Puskesmas Baturetno, Puskesmas Nguntoronadi I, Puskesmas Puhpelem, Puskesmas Bulukerto, dan Puskesmas Jatisrono. Saat ini Dinkes sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan penilaian oleh tim komite akreditasi, dinkes provinsi, dan sebagainya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri, Sriyono, mengatakan Dinkes perlu memetakan kebutuhan tenaga kesehatan. Hal itu supaya jumlah tenaga kesehatan yang terbatas ini dapat didistribusikan ke puskesmas sesuai kebutuhan dan cakupan wilayah. Dinkes juga perlu meminta pemerintah pusat menambah tenaga medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya