SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien (Ilustrasi/Solopos/doc)

Kesehatan warga Boyolali, jumlah pasien Puskesmas Sambi melonjak sekitar 20%.

Solopos.com, BOYOLALI–Jumlah pasien di Puskemas Sambi, Boyolali, meningkat sekitar 20% pasca Lebaran. Banyaknya mengonsumsi makanan dan minuman instan saat Lebaran menjadi salah satu pemicunya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Puskemas Sambi 1, dr. Sri Maryani, mengatakan rata-rata jumlah pasien di Puskemas Sambi setiap harinya 80-an orang. Namun, sehari setelah Lebaran jumlah pasien meningkat 10%-20%, mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Rata-rata penyakit pasien ialah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). “Keluhannya paling banyak batuk, pilek,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (13/7/2016).

Menurut Maryani, gejala penyakit ISPA biasa terjadi pasca Lebaran. Pertama, kata dia,  saat Lebaran banyak beredar makanan dan minuman instan yang secara higienis masih diragukan.

“Makanan dan minuman instan kan rata-rata memakai obat pengawet, pewarna, dan pemanis yang tak disarankan bagi kesehatan. Ini menjadi pemicu penyakit,” jelasnya.

Penyebab kedua, terjadinya penularan secara masif karena sanak saudara dan teman bertemu dalam suasana Lebaran. Padahal, tidak semua saudara atau teman memiliki kekebalan tubuh yang sama.

“Ketika bertemu, tidur bersama, dan kumpul-kumpul keluarga itulah, penyakit dengan mudahnya menular,” terangnya.

Penyebab ketiga ialah tingginya aktivitas dan mobilitas warga selama Lebaran membuat tubuh lelah. Dari sanalah, kesehatan tubuh mudah sekali jatuh dan mudah terserang penyakit. “Ketika tubuh lelah, lupa tidur, akhirnya kesehatan drop. Nah, sakit datang,” paparnya.

Khusus anak-anak, lanjutnya, penyakit ISPA akan sangat mudah menyerang dan membuat berat badan turun dratis. Apalagi anak-anak sangat menggemari jajan dan minuman instan yang banyak mengandung pengawet. “Kalau sudah batuk, pilek, biasanya anak susah makan. Lalu tubuh lemas dan berat badan turun,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya