SOLOPOS.COM - Beberapa siswa dari panti asuhan Pamardi Utomo menjalani perawatan di RSU PKU Aisyiyah Singkil, Selasa (6/10/2015), setelah mengalami keracunan. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Kesehatan Warga Boyolali, 38 siswa menjalani observasi di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI–Sebanyak 38 anak panti asuhan Pamardi Utomo menjalani perawatan di RSUD Pandan Arang Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka berasal dari beberapa sekolah antara lain SMK Ganesha Tama, SMK 1 Mojosongo, SMK 1 Boyolali, SMK Muhammadiyah 4, SMP 6 Boyolali, dan sekolah lainnya.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, mereka dijemput oleh pengasuh panti asuhan di sekolah masing-masing. Salah seorang pengasuh, Sunardi, mengatakan sebelum berangkat sekolah anak-anak sarapan dengan lauk olahan daging hasil sumbangan salah satu restoran di Boyolali.

“Makanan itu juga sempat diberikan kepada anak-anak untuk makan malam, tetapi tidak ada apa-apa,” kata Sunardi.

Dokter Jaga IGD RSUD Pandanarang, dr. Andina FM, mengatakan anak-anak mengalami gejala nyeri perut, mual, pusing dan muntah-muntah setelah makan daging yang diolah dengan saus.

“Ya, ada kemungkinan mereka keracunan karena jumlah korban banyak dengan gejala yang sama dan seusai memakan makanan yang sama,” jelas Andina.

Dia menjelaskan untuk korban keracunan yang mengalami nyeri perut hebat harus diberi infus. Sementara yang kondisi membaik diperbolehkan menjalani rawat jalan.

Rata-rata, tekanan darah korban juga menurun. Hingga siang kemarin, korban keracunan masih menjalani observasi di ruang IGD RSUD Pandanarang.

Sementara itu petugas dari Polsek Boyolali Kota dan Polres Boyolali segera mendatangi ke rumah sakit untuk menyelidiki kasus keracunan massal tersebut. Tim dari Polres Boyolali mengambil sampel muntahan dari beberapa korban untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Boyolali Kota, AKP Miftakul Huda, mengatakan tim masih menyelidiki kasus yang terjadi di panti asuhan milik Pemerintah Provinsi Jateng itu.

Sebelumnya sebanyak 55 siswa dari panti asuhan Pamardi Utomo mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang diberi seseorang yang baru saja melangsungkan resepsi pernikahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya